Peran dan kiprah Nahdlatul Ulama dinantikan masyarakat dunia. Untuk itu, penerus tahta Ketua Umum PBNU harus bisa menduniakan NU di masa yang akan datang.
- Usai Dikasih Izin Tambang, Dikhawatirkan NU dan Muhammadiyah Tidak Kritis Lagi
- Silaturahmi ke Ketum PBNU, Khofifah : PP Muslimat NU Undang KH. Yahya Beri Pengarahan di Kongres XVIII Muslimat NU
- Cagub Luluk: Muhammadiyah Dan NU Penjaga Demokrasi Dan Ekonomi Jawa Timur
Pesan tersebut disampaikan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengatakan, potensi yang miliki NU sama seperti Islam sendiri yakni sebagi agama bagi alam semesta.
"Maka pewaris NU juga harus mendunia. NU harus menjadi kekuatan di dunia. Saat ini kiprah NU sedang dinantikan dunia," ujar Kiai Miftakhul saat memberikan khutbah iftitah pembukaan Muktamar ke-34 NU di Lapangan Pondok Pesantren Daarussa'adah, Lampung Tengah, Rabu (22/12).
Dikatakan Kiai Miftachul, kader-kader NU harus terus mengasah potensi diri dalam menghadapi dinamika perkembangan zaman. Hal ini, untuk memastikan kader NU tidak hanya menjadi jamaah atau mengekor pada inovasi orang lain.
"Sifat membebek, grudak-gruduk, latah harus kita enyahkan," katanya.
Bahkan, kata dia, Nabi Muhammad SAW, telah mengingatkan agar kita tidak plin-plan dan latah. Peringatan Nabi Muhammad itu harus dipegang oleh seluruh kader NU.
Kader Nahdlatul Ulama, lanjutnya, harus mampu menunjukkan kepribadian dan semangat menuju kebaikan serta menjaga idealisme dan kemandirian dalam bersikap.
"Ikut-ikutan orang lain dan menjadi latah, hanya akan membuat kita terpecah belah, terombang-ambing dan menjadi bulan-bulanan," pungkasnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Usai Dikasih Izin Tambang, Dikhawatirkan NU dan Muhammadiyah Tidak Kritis Lagi
- Silaturahmi ke Ketum PBNU, Khofifah : PP Muslimat NU Undang KH. Yahya Beri Pengarahan di Kongres XVIII Muslimat NU
- Cagub Luluk: Muhammadiyah Dan NU Penjaga Demokrasi Dan Ekonomi Jawa Timur