.Rencana pemerintah pusat untuk membubarkan keberadaan Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) disambut baik didaerah. Tidak terkecuali lagi di wilayah Ngawi, Jawa Timur sebagian masyarakatnya menilai apa yang direncanakan tersebut sebagai langkag tepat dari kemajuan dalam proses pemberantasan korupsi.
- Gubernur Khofifah Pastikan Hewan Kurban di Jatim Sehat, Stok Cukup Bahkan Surplus
- Demi Keamanan, Laga Persebaya Versus Arema FC Digelar di Luar Jatim Tanpa Penonton
- Silaturahmi bersama BAMAG - LKKI, Gubernur Khofifah Gemakan Semangat Toleransi dalam Momentum Idul Fitri
Mengapa TP4D harus dibubarkan beber Rudi, memang ada satu kesan menarik bahwasanya kehadiran tim tersebut dijadikan kedok oknum tertentu untuk melakukan tindakan korupsi terhadap proyek infrastruktur. Sebagai orang daerah sering kali ia melihat ada suatu proyek di Ngawi terjadi putus kontrak. Tidak sebatas itu, ketika wakil rakyat melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap proyek tidak jarang menemukan kesalahan.
"Kita sebagai orang awam selalu melihat dilokasi proyek sejak beberapa tahun terakhir pasti ada plakat TP4D yang berdampingan dengan direksi kit proyek. Namun ironi ketika dilakukan kroscek ternyata juga tidak bener dan sekarang pertanyaanya sejauh mana kehadiran TP4D ini dalam melakukan peranya," jelas Rudi.
Sebagaimana diketahui, salah satu tugas dan fungsi TP4D adalah mengawal, mengamankan, dan mendukung keberhasilan jalannya pemerintahan dan pembangunan melalui upaya preventif dan persuasif. Tim yang dibentuk berdasarkan Keputusan Jaksa Agung Nomor: KEP-152/A/JA/10/2015 tanggal 1 Oktober 2015 ini sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015 yang antara lain dimaksudkan meningkatkan upaya pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi di instansi pemerintahan.
Namun, TP4D pada praktiknya justru terlibat dalam kasus suap proyek dibeberapa daerah. Hal inilah menjadi alasan Menko Polhukam Mahfud MD bakal membubarkanya usai melakukan pertemuan dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin. Dalam perjalanan TP4D, kata Mahfud, secara umum kinerja tim itu bagus, tapi ada keluhan-keluhan kalau tim itu dijadikan alat pihak tertentu guna mengambil keuntungan.[dik/bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Terima Penghargaan Tokoh Wanita Inspiratif, Gubernur Khofifah Sebut Perempuan Jawa Timur Hebat dan Beri Kontribusi di Berbagai Bidang
- Deteksi Dini Stunting, Banyuwangi Optimalkan Peran Kader dan Tim Pendamping Keluarga
- Vaksin Massal Timbulkan Kerumunan, LSM Di Madiun Ultimatum Dinkes-PPKB