Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku banyak menghadapi tantangan selama membangun Surabaya. Risma pun mengungkap rahasianya selama memimpin kota Surabaya.
- Syahganda Divonis 10 Bulan Penjara, Rachland: Satu Menit Pun Tidak Pantas
- Pidato Politik “Perubahan dan Perbaikan”, AHY Lanjutkan Kebijakan Jokowi yang Baik
- Dua Kali Lakukan Provokasi, KPU RI Bakal Tegur Gibran
Menurut Risma, salah satu dampak yang dirasakan masyarakat Surabaya selama ini adalah tidak ada kenaikan inflasi bahan pokok seperti sembako dan kebutuhan pokok lainnya. Sebab ia mengklaim telah memantau perkembangan dari tiap kelurahan bahkan kecamatan melalui camat dan lurah. Karenanya, apabila ditemukan kenaikan harga, maka pihaknya langsung melakukan operasi pasar dengan membuat pasar tandingan.
"Saya buatkan pasar tandingan dengan mencari distributor paling murah, kemudian kita angkut sendiri menggunakan mobil Satpol PP, dan kemudian kita jual dengan harga yang stabil. Sehingga dampak yang seperti itu lah yang saya maksud bisa dirasakan oleh masyarakat secara langsung,†lanjutnya Kantor Berita
Terkait dengan penggunaan elektronik. Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga memastikan proses ini juga akan memudahkan masyarakat dalam memantau. Ia mencontohkan pada program Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang mana masyarakat dapat ikut memantau usulan-usulan yang disetujui.
"Masyarakat akan tahu proyek itu akan dikerjakan kapan, termasuk usulan perencanaan yang masuk dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD),†ujarnya.
Menurutnya, proses ini dianggap lebih cepat dan efektif. Selain itu, cara ini dilakukan untuk meminimalis pengeluaran belanja.
"Ini yang membuat kami kenapa cepat dan tepat karena hitungannya itu menjadi terkontrol dan transparan," kata dia.
Tidak hanya itu, melalui sistem ini, Pemkot Surabaya juga bisa menekan anggaran supaya lebih hemat. Ia mencontohkan tahun ini rencana pemerintah kota (pemkot) hanya dapat membeli sekitar lima rumah pompa. Namun ternyata, pemkot berhasil membeli sembilan rumah pompa dalam setahun.
"Itu bisa dilakukan karena ini sisa tender yang terus saya pantau sendiri, sehingga sangat lumayan sisanya digunakan untuk pengadaan yang lain. Tahun ini kami bisa membeli sembilan rumah pompa,†imbuhnya.
Acara tersebut juga dihadiri Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Reformasi dan Birokrasi Azyumardi Azra, peneliti Pusat Politik LIPI Siti Zuhro, guru besar IPDN Presiden I-OTDA, Djohermansyah Djohan serta perwakilan praktisi dan akademisi universitas yang ada di Kota Surabaya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ganjar Pranowo Klaim Tak Ada Kekerasan di Wadas, YLBHI: Pernyataan Gubernur Pembohongan Publik
- Ke Indonesia, Kaisar Jepang Naruhito Tinjau Pengerjaan Proyek MRT Jakarta
- Ribuan Kader Di Jatim Meriahkan Agenda Senam Sehat HUT Golkar Ke-60