Konsep yang dibuat pemerintah untuk memperbaiki kehidupan sosial ekonomi masyarakat di masa pandemi virus corona baru atau Covid-19 adalah melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat, atau disebut new normal.
- Perseteruan PBNU-PKB Meruncing, Muncul Desakan Muktamar di Bali Dibatalkan
- Terima Kunjungan Dubes Swiss, Pj Gubernur Adhy Jajaki Peningkatan Kerjasama Sektor Perdagangan dan Investasi
- Pol Pot China Harus Jadi Pelajaran, Tidak Boleh Ada Lagi Rezim Anti-Intelektual
Wakil Presiden, Maruf Amin mengatakan, new normal menjadi satu kebijakan yang dipilih pemerintah setelah berbagai langkah pencegahan untuk menangani penyebaran virus asal Wuhan, China ini sudah dilakukan.
"Sebagai bagian dari transisi sambil ditemukannya vaksin dan obat, saat ini pemerintah dengan sangat serius mengkaji penerapan tatanan baru (new normal)," ujar Maruf Amin dalam acara Penganugerahan Lomba Inovasi Daerah untuk Tatanan Hidup Baru, di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (22/6).
Oleh karena itu, lanjut mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini, new normal harus dipersiapkan seluruh daerah di Indonesia agar masyarakat bisa tetap produktif, dan juga mampu mendorong pergerakan ekonomi domestik.
Namun, Maruf Amin menekankan, inovasi-inovasi untuk penerapan new normal ini perlu diperkuat. Karena menurutnya, tatanan kehidupan di segala bidang akan berubah drastis. Termasuk seluruh bidang kegiatan ekonomi yang akan dilaksanakan dengan cara yang sama sekali berbeda dari sebelumnya.
"Oleh karena itu dibutuhkan inovasi dan kreativitas, agar kegiatan ekonomi produktif tetap jalan tetapi aman Covid-19," tutupnya, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Luhut-Moeldoko-Gus Yaqut-Nadiem Paling Layak Dicopot Jokowi
- Di Islamic Book Fair, Teguh Jelaskan Mengapa Pilih Judul "Buldozer dari Palestina"
- Didukung Penuh Achmad Badrut Tamam, PSI di Sumenep Berikan Bantuan kepada Komunitas Nelayan di Pulau Talango