Sanitasi Buruk Berkaitan Dengan Stunting- Ngawi Ingin Mencegahnya

. Menurut Menteri Kesehatan Nila Moelek, sanitasi memang berkaitan erat dengan stunting alias kondisi tinggi badan seseorang lebih pendek dari tinggi badan orang lain seusianya. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, satu dari tiga anak di Indonesia menderita stunting.


Menurut Kepala Bappelitbang Kabupaten Ngawi, Indah Kusumawardhani, deklarasi ini akan mengetuk semua pihak membangun sanitasi yang baik maupun upaya pencegahan balita stunting sejak dini.

"Bersama Bupati Ngawi tadi mendeklarasikan penanganan sanitasi dan pencegahan stunting. Kita semua komitmen untuk semua itu. Sebab sanitasi yang baik berkontribusi pada penurunan stunting," terang Danik sapaan akrabnya, Selasa, (20/8).

Hal senada diungkapkan Bupati Ngawi Budi Sulistyono progres pembangunan sanitasi untuk kedepan akan ditingkatkan dengan pembangunan sarana dan prasaranya. Baik pengelolaan air bersih maupun penanganan gizi buruk.

Kanang membenarkan, rendahnya  akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral dan buruknya keberagaman pangan dan sumber protein hewani menjadi penyebab stunting. Dengan alasan itu ia meminta peran orang tua asuh sangat dibutuhkan.

"Ngawi harus keluar melakukan perbaikan sanitasi termasuk perbaikan terhadap masalah gizi balita. Orang tua asuh sangat dibutuhkan," ujar Kanang.

Terkait jumlah balita stunting sesuai data dari Dinkes Kabupaten Ngawi mencapai 8.014 balita tercatat sampai 2019 ini. Yudono Kepala Dinkes Kabupaten Ngawi terutama pencegahan balita stunting sudah dilakukan sejak 2014 lalu. Dikatakan, salah satu faktor utama yang menyebabkan stunting adalah asupan gizi anak yang tidak memadai ketika anak masih berusia balita.

Namun sebenarnya, mencegah stunting sudah bisa dilakukan sejak dini semenjak masa kehamilan. Kuncinya tentu dengan meningkatkan asupan gizi ibu hamil dengan makanan yang berkualitas baik. Zat besi dan asam folat adalah kombinasi nutrisi penting selama kehamilan yang dapat mencegah stunting pada anak ketika ia dilahirkan nanti. [pr/mkd]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news