Pencegahan penularan virus corona baru (Covid-19) bukanlah upaya tunggal. Tidak ada satu pencegahan yang secara tunggal mampu meminimalkan penularan. Termasuk pada varian omicron yang kini tercatat sudah ada 8 kasus di Indonesia.
- Kasus Aktif Covid-19 Turun 209 Orang, Sembuh 1.867 Pasien
- Data Terbaru Covid-19: Kasus Aktif Turun, Pasien Baru Naik
- Data Terbaru Covid-19: Pasien Naik 103 Orang, Sembuh 1.526 Orang
Pasalnya, kasus omicron di berbagai negara pun semakin meningkat jumlahnya. Meskipun, upaya vaksinasi dan pengaruhnya terhadap deteksi dengan alat uji diagnostik telah dilakukan.
Demikian ditegaskan Koordinator Tim Pakar dan Jurubicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito saat jumpa pers virtual, pada Kamis (23/12).
"Hasil saat ini laporan dari berbagai sumber seperti WHO, CDC, dan Penerbit Ilmiah Nature menyebutkan karakteristik varian ini masih belum dapat disimpulkan," kata Wiku.
Wiku mengurai, berdasarkan data-data awal menunjukkan adanya kecenderungan gejala yang lebih ringan pada varian omicron, namun data ini belum cukup untuk dijadikan kesimpulan.
Begitu pula dengan intensitas lama penyakit, pengaruhnya pada kekebalan tubuh baik dari penularan maupun vaksinasi serta pengaruhnya terhadap deteksi dengan alat uji diagnostik.
"Diantara berbagai negara yang sudah melaporkan adanya kasus omicron; AS Norwegia dan Korsel merupakan tiga negara yang melaporkan temuan kasus varian ini, ketika kasus positif dan kematiannya mengalami kenaikan yang cukup signifikan," tuturnya.
Hal yang menarik lagi, kata Wiku, di tiga negara tersebut cakupan vaksinasi dosis lengkapnya telah mencapai lebih dari 60 persen. Namun nyatanya, kasus positif dan kematiannya tetap dapat meningkat.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kasus Aktif Covid-19 Turun 209 Orang, Sembuh 1.867 Pasien
- Data Terbaru Covid-19: Kasus Aktif Turun, Pasien Baru Naik
- Data Terbaru Covid-19: Pasien Naik 103 Orang, Sembuh 1.526 Orang