Sesepuh Partai Golkar Jawa Timur Ahmad Mustahid Astari meminta namanya dihapus dari dewan penasehat tim kampanye daerah (TKD) Jawa Timur untuk Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
- YKMI: Lima Kriteria Produk Boikot MUI Kuatkan 10 Daftar Prioritas Produk Terafiliasi Israel
- Polri: Terima Kasih, Proses Pemungutan Suara Berjalan Kondusif
- Buntut Raibnya Puluhan Baliho Ganjar-Mahfud, PDIP Tempuh Jalur Hukum
Mustahid mengaku kaget mengetahui namanya masuk dalam Timses pemenangan Jokowi-Ma’ruf di Jawa Timur. "Saya tahunya dari grup WhatsApp (WA). Pas saya tanya darimana sumbernya, mereka juga tidak tahu,†cetusnya.
Saat dikonfirmasi ke Partai Golkar Jawa Timur, Mustahid tidak mendapat jawaban memuaskan. "Partai Golkar juga tidak tahu soal pencatutan nama tersebut. Mereka tidak tahu sumbernya darimana,†jelas pria yang pernah duduk di DPRD Jawa Timur dan DPR RI di masa orde baru ini.
Mustahid mengancam pihak-pihak yang telah merugikan namanya untuk bertanggungjawab atas polemik tersebut. "Saya akan menyurati mereka yang mencatut nama saya, jelas ini merugikan,†tutupnya.
Berdasarkan SK No 016-A/KPTS/TKN-JKWMA/IX/2018 banyak tokoh penting di Jatim yang berbondong-bondong masuk TKD Jatim. Selain itu, hampir semua pengurus harian tingkat Provinsi dari Parpol PDI-P, PKB, Golkar, Hanura, Nasdem, PPP, PKPI, PSI dan Perindo.
Nama-nama yang masuk dalam Dewan Penasehat TKD Jatim, yakni Imam Utomo, KH. Muhsin Ghazali dari PKB, KH Asep Syaifudin Chalim, Dahlan Iskan, Anton Prijatno dari Golkar, Mustahid Astari dari Golkar, Martono dari Golkar, Prof. DR. Sudikdo Adi dr. SPKK, dan Khofifah Indar Parawansa.[jen]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KPU Pastikan Rekrutmen PPK dan PPS Pemilu 2024 Tidak "Dagang Sapi"
- Budisatrio Djiwandono Terpilih Aklamasi Ketum DPP Pemuda Tani Indonesia
- APBN jadi Jaminan Proyek Kereta Cepat Bukan Solusi