Aksi unjuk rasa dilakukan Perkumpulan Pemuda Keadilan, di tengah pelaksanaan sidang dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP), dengan teradu Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asyari.
- Komisioner KPU Harus Dirombak Demi Menjaga Kepercayaan Publik
- Kerusakan Moral Hasyim Asy'ari Mencoreng Legitimasi Pemilu 2024
- Dipecatnya Ketua KPU Tidak Berpengaruh ke Pilkada 2024, Tapi Kepercayaan Publik Tergerus
Pantauan Kantor Berita Politik RMOL di halaman Kantor DKPP, Jalan Wahid Hasyim, Gondangdia, Jakarta Pusat, ada belasan orang memakai baju koko, lengkap dengan peci, menyampaikan sejumlah tuntutan.
Beberapa spanduk dibentangkan di aspal, antara lain bertuliskan “Masyarakat menunggu ketegasan DKPP, copot Hasyim Asyari Ketua KPU RI”.
Selain itu juga dituliskan mosi tidak percaya kepada lembaga penyelenggara Pemilu, karena ada dugaan pelanggaran KEPP oleh Hasyim Asyari.
Salah satu bunyi spanduk, “KPU tidak dipercaya jika dipimpin Hasyim Asyari”. Spanduk lainnya berbunyi ”Hasyim Asyari masih menjabat, bencana besar bagi Indonesia”.
Massa yang mengklaim diri dari Perkumpulan Pemuda Keadilan itu nampak tidak banyak orasi, lebih banyak melantunkan sholawat.
Seperti diketahui, pada sidang hari ini, Hasyim Asyari Hadir langsung ke Kantor DKPP, menjalani sidang pertama dengan agenda mendengar pokok permohonan pengadu.
Materiil aduan terkait dugaan pelecehan seksual oleh Hasyim Asyari kepada Ketua Umum Partai Republik Satu, Hasnaeni Moein, atau dikenal dengan julukan Wanita Emas.
Ada dua perkara yang disidangkan DKPP, perkara nomor 35-PKE-DKPP/II/2023 yang diadukan Dendi Budiman, serta perkara 39-PKE-DKPP/II/2023.
Dalil gugatan pengadu pada perkara 35-PKE-DKPP/II/2023, Dendi Budiman menyebut Hasyim Asyari melakukan pertemuan dan perjalanan ke Yogyakarta bersama Wanita Emas.
Sedangkan pada perkara 39-PKE-DKPP/II/2023 yang disampaikan Ihsan Prima Negara, Sekjen Partai Republik Satu, menyebut Hasyim Asyari melakukan pelecehan seksual disertai ancaman kepada Hasnaeni.
Sidang yang dipimpin Ketua DKPP, Heddy Lugito, dan beberapa anggota DKPP berlangsung secara tertutup.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sempat Membantah, Wahyu Setiawan Akui Sumber Uang Suap Harun Masiku dari Hasto
- DKPP Akan Periksa Dua Perkara Dugaan Pelanggaran Kode Etik di Kota Surabaya
- Pertanyakan Pengunaan Dana Pilkada 2024 Senilai Rp 84 Miliar, DPRD Gresik Senin Depan Hearing KPU