Paket ekonomi jilid 16 yang dimunculkan pemerintah, seharusnya tidak perlu tergesa-gesa. Sebab, hal itu justru akan menimbulkan pro kontra, khuusnya kemudahan bagi investor asing.
- PHE Tuban East Java Komitmen Jaga Ketahanan Energi Dalam Negeri
- Bank Jatim Terus Tunjukkan Pertumbuhan Positif di Triwulan Satu
- Deliwafa Festival Konsisten Promosikan UMKM dan Musisi Lokal
"Inikan sama halnya mengorbankan tumbuh kembang potensi ekonomi lokal dan nasional." kata Wibisono kepada kantor berita RMOL.Jatim, (4/12).
Meski demikian, lanjutnya, tidak semua kebijakan ekonomi ke 16 itu buruk. Menurut Wibisono, kebijakan tax holiday, dan pengelolaan devisa hasil ekspor adalah kebijakan yang patut didukung. Dan pada saat yang sama pemerintah harus melakukan penguatan sumber daya manusia Indonesia bagi keperluan pemberdayaan ekonomi nasional.
"Di beberapa negara pertumbuhan ekonomi ditempuh dengan skema penguatan dunia usaha dan industri dalam negeri, termasuk ekonomi kretaif." lanjutnya
Ia pun mencontohkan kesuksesan Singapura dan Korea Selatan yang berhasil menjadi kekuatan ekonomi di Asia, bahkan dunia, karena peran signifikan dunia usaha dan ekonomi kreatif di dalam negerinya .
Seperti diketahui, belum lama berselang pemerintah yang hendak meluncurkan paket ekonomi jilid 16, lalu kemudian menundanya. Paket itu mendapat banyak keritikan karena dianggap banyak kalangan memudahkan asing masuk, dan merugikan UMKM dalam negeri.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- DPP INSA Ingatkan Pemerintah Kapal Roro Angkutan Laut Butuh Perhatian
- INKA Hadirkan Kereta SSNG dan KRDE Makassar-Parepare untuk Angkutan Lebaran 2025
- Program CSR PJB Raih 16 Penghargaan ISDA 2021