Sejumlah nama menteri di Kabinet Indonesia Maju didorong untuk segera dirombak oleh Presiden Joko Widodo.
- Apabila Reshuffle Kabinet, Presiden Prabowo Diminta Hindari Cawe-cawe Jokowi
- Saatnya Prabowo Bersih-bersih, Reshuffle Kabinet Meringankan Beban Negara
- Soal Reshuffle Kabinet, Pengamat: Jokowi Sulit Ditebak
"Kalau soal menteri yang layak dicopot karena korban lemahnya orkestrasi itu banyak. Di antaranya Nadiem Makarim, Jhony G. Plate, Sri Mulyani, Luhut, M. Luthfi, dan Syahrul Yasin Limpo," ujar Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (16/4).
Nama-nama tersebut, menurut Ubedilah, memiliki kinerja stagnan dan cenderung memburuk. Sehingga, mereka layak untuk dievaluasi.
Namun demikian, masalah perombakan kembali ke tangan Presiden Joko Widodo sebagai pemegang hak prerogatif. Sementara untuk melakukan reshuffle, Jokowi tentu memiliki banyak pertimbangan.
"Masalahnya Jokowi berani tidak?” tegasnya.
“Reshuffle kabinet kan bukan sekadar hak prerogatif presiden, tetapi juga presiden mesti mendengar pemilik modal dan mendengar partai-partai pendukung yang memiliki kontribusi besar saat pilpres lalu," pungkas Ubedilah.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik