Sri Mulyani dianggap gagal meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada periode pertama kepemimpinan Jokowi. Sehingga tidak layak menjabat Menteri Keungan (Menkeu) pada periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi).
- Prabowo Ultah ke-70, Kamrussamad: Sosok Kharismatiknya Kuat dan Pemikirannya Visioner
- Rakorcab PDIP Kota Madiun Targetkan Hattrick dan 9 Kursi DPRD di Pemilu 2024
- Sejak Pemilu 2019, Wiranto Sudah Tidak di Hanura
"Kalau menurut saya akan ada revolusi di Kementerian Keuangan. Karena satu, tantangan ekonomi ke depan akan ada lagi," kata Hensat, sapaan akrab Hendri Satrio dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Menurut Hensat, paket kebijakan yang dikeluarkan Menkeu Sri Mulyani lebih berorientasi pada kepentingan pasar, bukan kepentingan negara. Karena itu, Presiden Jokowi di periode keduanya diminta menggenjot kepentingan negara.
"Saat ini menurut saya Pak Jokowi harus mengedepankan negara daripada pasar. Memang seorang Sri Mulyani diterima pasar," ujar Hensat.
Adapun, sosok yang digadang-gadang dan layak mengisi pos Menkeu itu ialah ekonom senior Rizal Ramli. Namun, sosok RR sapaan Rizal Ramli itu mesti didorong oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Sosok Rizal Ramli layak. Cuma kan menurut saya Rizal Ramli kalau mau masuk harus didorong oleh Prabowo. Karena kan jelas kemarin ada di kubu Prabowo, begitu," kata Hensat.
"Makanya kalau saya gini saja. Saya dorong Prabowo untuk bisa memasukkan nama Rizal Ramli ke dalam tim yang didorong namanya," imbuhnya menegaskan.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemerintah Harus Libatkan KPK dan BPK untuk Tangani Kereta Cepat
- Prima Akan Jadi Parpol Melawan Oligarki
- Mahfud MD Didesak Segera Jelaskan Statement Kudeta terkait Isu Polarisasi Politik