Kerja politik yang dilakukan Machfud Arifin untuk meraih simpati dan dukungan masyarakat pada Pilwali Surabaya tahun 2020 rupanya membuahkan hasil.
- IPS: Jauh dari Gegap Gempita, Elektabilitas Prabowo Tembus 30 Persen
- Kampanye Pertama di Mojokerto, Cak Imin Janjikan Akses Pemodalan untuk Kaum Perempuan
- Jika Pilpres Digelar Sekarang, Responden Lebih Pilih Airlangga Ketimbang Prabowo
Hal tersebut dapat tergambarkan melalui temuan Lembaga Akurat Survei Terukur Indonesia (ASTI) yang merilis hasil survei perdananya untuk Pilwali Surabaya.
Elektabilitas Machfud yang juga mantan Kapolda Jatim itu berhasil mengalahkan nama pesaingnya, termasuk nama-nama yang dijagokan PDI Perjuangan dengan persentase mencapai 14,08 persen.
Disusul Whisnu Sakti Buana dengan 9,86 persen, lalu Eri Cahyadi dengan 8,45 persen, dan Puti Guntur Soekarno dengan 7,04 persen dan disusul calon-calon lainnya.
Sedangkan dari kandidat bakal calon wakil wali kota, elektabilitas Lia Istifhama memimpin dengan 16,95 persen, lalu Azrul Ananda dengan 15,25 persen, disusul Armuji dengan 8,47 persen dan kandidat lainnya.
"Semua kandidat sampai saat ini belum bisa dikatakan aman karena ketidaktahuan masyarakat masih sangat tinggi mencapai 42,25 persen," kata Manajer Operasional ASTI, Baihaki Siratj, dalam giat rilis di Surabaya, Kamis, (19/3).
Baihaki menyebutkan untuk para kandidat bakal calon wali kota Surabaya yang saat ini bertarung, ketidaktahuan masyarakat masih mencapai 42,25 persen.
Sedangkan untuk ketidaktahuan masyarakat kepada para Bakal Calon Wakil Wali Kota masih mencapai 35,59 persen.
"Jadi memang kalau para calon wali kota dan wakil wali kota yang ingin menang maka harus betul-betul turun ke masyarakat untuk mensosialisasikan dirinya secara langsung, karena masyarakat masih banyak yang belum tahu," lanjutnya.
Sementara untuk top of mind di luar responden yang memilih Risma (57,69 persen), Machfud juga teratas (19,23 persen). Disusul Whisnu 15,38 persen dan Eri Cahyadi (7,69 persen).
“Ini pertanyaan tertutup yang diajukan secara spontan kepada responden. Jadi Bu Risma masih memikat warga Surabaya,” demikian Baihaki.
Untuk diketahui, survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah sample 800 responden dengan margin error 3,5 persen dan dilaksanakan pada tanggal 9-15 Maret 2020.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kunjungi Pabrik Semen di Jember, Putri Wapres Minta Pekerja Perempuan Diperhatikan
- Defisit Beras di Kota Malang, Daniel Rohi: Alarm Bagi Kedaulatan Pangan Nasional
- Tadarus dan Berbagi Takjil, Cara Para Istri Politisi Partai Golkar Makmurkan Masjid