. Sikap Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang acapkali menyebut nama Prabowo Subianto dalam kongres PDIP V membuat Ketum Nasdem, Surya Paloh tak nyaman. Dalam Kongres, Paloh jelas-jelas hadir di tengah-tengah keharmonisan Prabowo-Mega.
- Elektabilitas Naik Signifikan di Pemilih Generasi Z, Gerindra Jatim: Prabowo Berjuang Wujudkan Generasi Muda Yang Hebat
- Capres Gerindra Hanya Prabowo, Ahmad Muzani: Yang Tidak Ikut Rombongan, Saya Minta Turun
- PDIP Rasa Oposisi, Hasto: Kami Sedang Lindungi Jokowi
Partai pendukung Jokowi sebelumnya sudah siap dengan risiko politik yang diterima saat mengusung Jokowi kembali menjadi Capres. Namun kekecewaan dan ketidaknyamanan itu muncul karena PDIP me-loby partai lain masuk dengan alasan rekonsiliasi.
Menurut Arya, hadirnya Prabowo tentu akan membuat Jokowi sibuk menyesuaikan kembali alokasi kursi yang diperuntukkan bagi parpol koalisi.
"Tidak hanya dari sisi jumlah, tapi juga dari sisi kementeriannya," imbuh Arya.
Atas dinamika yang dihadapi, ia menyarankan kepada Jokowi untuk tetap mempertahankan koalisi awal. Hal itu dinilai baik guna menghindari risiko buruk yang bisa saja mengganjal pemerintahan bersama KH Maruf Amin ke depan.
"Jika tak dipertahankan, maka risiko politiknya tidak akan menguntungkan Jokowi. Nanti akan ada keretakan dari dalam," katanya.
Dalam hal pembentukan kabinet, jelasnya, Jokowi sebaiknya hanya mengajak partai yang tergabung dalam koalisi sejak awal. Sebab gerbong tersebut merupakan mesin pemenangan dan harus diberikan insentif atau peluang yang besar dalam proses penentuan kabinet.
"Mereka harus dapat alokasi kursi, kalau tidak dapat insentif dari petahana, tidak ada bedanya mereka dengan partai lain. Jadi sikap Surya Paloh (merespons kedekatan Mega-Prabowo) ya normal," pungkasnya. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Umumkan Lima Rekomendasi Pilkada Jatim, Ini Kandidatnya
- Di Sidosermo Surabaya, Bacapres Anies Baswedan dapat Dukungan dari Para Kiai
- Demokrat Tak Ambil Pusing Pernyataan Hasto, Yang Jelas Megawati Selalu Kalah Lawan SBY