Koalisi bersatu

Salah satu tujuan dibentuknya Koalisi Indonesia Bersatu adalah agar partai-partai yang berada di dalamnya bisa mengusung calon presiden dan wakil presiden sendiri. Dapat dipastikan, kader yang kelak diusung berasal dari partai-partai internal mereka.

Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai salah satu peserta Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) selain Golkar dan PPP, memastikan bawah koalisi terbentuk secara independen tanpa ada intervensi pihak lain.

Pascapertemuan Ketua Umum Partai Nasdem dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Minggu kemarin (5/6), peta koalisi menuju Pilpres 2024 sudah mulai mengerucut. Meskipun, sewaktu-waktu masih bisa berubah seiring dinamika yang terjadi menjelang pilpres.

Relawan Pro Jokowi (Projo) yang hadir dalam acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dimaknai beragam. Muncul anggapan, Projo telah menjadi perpanjangan tangan Presiden Joko Widodo untuk menawarkan calon presiden pilihannya melalui KIB.

Peluang mengusung calon presiden (capres) dari salah satu ketua umum partai politik (parpol) anggota koalisi dipastikan terbuka lebar di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Anggota Koalisi Bersatu yang dimotori Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), berpeluang besar akan bertambah.

Koalisi Partai Golkar, PPP dan PAN disinyalir ingin memberikan kode ke publik dan bagian dari upaya negosiasi dengan gerbong besar partai politik, untuk bergabung menentukan calon presiden dalam pertarungan Pemilu 2024 mendatang.

Kemunculan gerbong Koalisi Bersatu dinilai sebagai bentuk persaiangan antara tiga parpol di dalamnya dengan Partai NasDem yang disebut-sebut telah memiliki Capres 2024.