. Pengakuan soal adanya penumpang gelap dalam pencalonan Prabowo Subianto di Pilpres belakangan membuat gempar perpolitikan Tanah Air. Banyak pihak yang menuntut Gerindra sebagai pihak pertama untuk memberedel penumpang gelap yang dimaksud.
- Survey Poltracking Prabowo Gibran Capai 60.1% di Jatim, TKD Jatim: Dampak Fenomena Migrasi Massal Pemilih ke 02
- Cak Imin Ungkap PR Besar Indonesia 5 Tahun Mendatang
- Politisi NasDem Minta Masyarakat Tak Ikut Hakimi Ferdy Sambo
"Yang terlihat di tubuh BPN (Badan Pemenangan Nasional) saat Pilpres sesungguhnya bukan cuma masalah penumpang gelap, tetapi juga kekasih gelap," kata Director Survei and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara seperti dilansir Kantor Berita RMOL, Selasa (13/8).
Kekasih gelap yang dimaksud Igor adalah pihak-pihak yang tak sepenuhnya membantu pemenangan Prabowo-Sandi meski di hadapan publik tegas mendukung 02.
Mereka, kata Igor, sama sekali tak melakukan kontribusi untuk memperjuangkan kemenangan Prabowo-Sandi meski tercantum di kubu 02.
"Yang banyak gaya tetapi minim kontribusi. Tidak all out memperjuangkan 02, tetapi banyak berharap atau meminta," imbuhnya.
"Yang ironis dari kekasih gelap ini adalah dugaan bermain dua kaki, untuk mencari keuntungan pribadi belaka," lanjut Igor tanpa menyebutkan pihak yang dimaksud.
Diakuinya, tidak semua yang terlibat di BPN mengambil peran sebagai kekasih gelap. Namun hal itu yang menjadi sumber kelemahan tim Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
Padahal jika hal itu disadari sejak dini, bisa dievaluasi saat masih berjuang dalam pemenangan Pilpres sebelum akhirnya berujung di meja Mahkamah Konstitusi.
"Oleh karena itu, baik penumpang gelap ataupun kekasih gelap tampaknya lebih pas diarahkan kepada 'oknum individu', ketimbang entitas lainnya," tutupnya. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Anies Baswedan: Betawi Telah Menjadi Simpul Keindonesiaan
- Ganjar: Banteng Ketaton Tidak Pernah Cengeng
- Sukseskan Ketahanan Pangan Rakyat, PKS Jatim Launching Lumbung Pangan berupa ATM Beras