Wakil Bupati Malang H Didik Gatot Subroto membuka Workshop Perempuan PGRI Kabupaten Malang di Gedung PGRI Kabupaten Malang, Selasa (4/10).
- Kemeriahan Hardiknas 2025 di Kota Malang Jadi Momentum Perkuat Pendidikan Bermutu
- Gubernur Khofifah Pastikan Lahan 9,7 Hektare di Malang Siap untuk Sekolah Rakyat Standar Internasional
- Menjelang Porprov Jatim IX, DPRD Soroti Minimnya Sosialisasi dan Harap Dampak Ekonomi Maksimal
Kegiatan workshop tersebut diselenggarakan dalam rangka HUT ke-77 PGRI tahun 2022 dengan tema "Kepemimpinan dan Sosialisasi Undang-Undang Perlindungan Perempuan dan Anak".
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Didik Gatot Subroto mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya rangkaian kegiatan Workshop Perempuan PGRI 2022.
"Kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada keluarga besar PGRI Kabupaten Malang yang senantiasa memperjuangkan serta melindungi hak-hak asasi dan martabat guru, khususnya dalam aspek profesi dan kesejahteraannya. Mudah-mudahan segala niat dan upaya mulia dari Bapak dan Ibu sekalian mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT,” ujarnya.
Menurut dia, perempuan dan laki-laki adalah mitra yang seimbang dan setara dalam pembangunan, sesuai dengan amanat dan cita-cita bangsa yang telah tertuang dalam konstitusi UUD 1945. Untuk mewujudkannya, sejak lama, negara Indonesia telah menetapkan pendekatan pembangunan yang berorientasi pada kesetaraan dan keadilan gender.
"Kaum perempuan harus senantiasa terlibat aktif, baik di belakang, di tengah, bahkan di garda terdepan dalam pembangunan,” ujarnya.
“Seluruh pilar-pilar pembangunan bangsa, baik Pemerintahan Pusat, Pemerintahan Daerah, lembaga masyarakat, dunia usaha dan media sesuai dengan kewenangannya diharapkan bersinergi untuk mendukung para perempuan agar semakin berdaya dan terlibat aktif dalam pengambilan keputusan serta merasakan manfaat pembangunan yang setara,” sambungnya.
Lebih jauh, ia mengatakan, bahwa seiring berjalannya waktu, perempuan pun mulai bangkit dan berhasil membuktikan bahwasanya keberadaan mereka layak untuk diperhitungkan.
"Kecerdasan serta kepiawaian perempuan-perempuan Indonesia, tidak bisa lagi dianggap remeh karena telah turut berkontribusi terhadap pembangunan. Demikian juga keterlibatan perempuan pada bidang-bidang lain, termasuk politik dan pemerintahan. Perempuan kian diberdayakan dengan ditetapkannya peraturan mengenai kuota 30% untuk keterwakilan perempuan dalam politik," terang Didik.
Dia berharap agar para guru-guru perempuan PGRI Kabupaten Malang dapat memanfaatkan kesempatan luas, yang dimiliki untuk mengoptimalkan kontribusinya di segala bidang yang dapat digeluti oleh kaum perempuan.
"Semoga melalui kegiatan ini dapat semakin membuka wawasan kita semua tentang pembangunan manusia yang melibatkan isu gender, dan menjadi bahan acuan dalam mengembangkan kebijakan dan program pembangunan berkelanjutan," pungkasnya.
Kegiatan tersebut diikuti oleh para guru perempuan dari 5 kecamatan. Yakni Kecamatan Kepanjen, Singosari, Tumpang, Dampit, dan Pakis.
Hadir diantaranya Ketua PGRI Kabupaten Malang Dwi Sucipto, Perwakilan Dinas Pendidikan, Perwakilan Dinas DP3A, Ketua Cabang PGRI Kabupaten Malang.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kemeriahan Hardiknas 2025 di Kota Malang Jadi Momentum Perkuat Pendidikan Bermutu
- Gubernur Khofifah Pastikan Lahan 9,7 Hektare di Malang Siap untuk Sekolah Rakyat Standar Internasional
- Menjelang Porprov Jatim IX, DPRD Soroti Minimnya Sosialisasi dan Harap Dampak Ekonomi Maksimal