Beberapa warga binaan Lapas Kelas I Madiun yang mendapatkan program asimilasi, diajak Polres Madiun kota turut serta dalam kegiatan sosial membagikan makanan kepada warga kurang mampu di Kota Madiun.
- Bendera Merah Putih Berukuran Raksasa, Dibentangkan di Tebing Sepikul
- Hakordia 2024, Pemkot Surabaya Lakukan Pencegahan Antikorupsi Pada 8 Area
- Imigrasi Labuan Bajo Selalu Tangani Pemeriksaan Penerbangan Didominasi Pesawat Jet Pribadi
Sebelumnya warga binaan tersebut mendapatkan tausyiah di Polres Madiun Kota. Mereka mendapatkan pembinaan rohani oleh ustadz selama setengah jam.
Kabag Sumda Polres Madiun Kota, Kompol Basuki menjelaskan, warga binaan tersebut sengaja dilibatkan untuk menunjukan bahwa mereka juga bisa berbuat kebaikan dan berguna bagi masyarakat.
“Mereka harus kita terima di masyarakat. Jadi kita bina agar dia bisa berbuat lebih baik lagi. Dan saya mengajak mereka jangan sampai berbuat kesalahan lagi,” kata Basuki, Kamis (23/4) siang.
Lalu dilanjutkan dengan kegiatan bagi-bagi makanan, bersama anggota Polres Madiun Kota, petugas lapas dan dari Kejaksaan Negeri Kota Madiun. Tampak sejumlah tukang becak, tukang parkir dan warga kurang mampu tampak dengan tertib mengantre.
Pembagian nasi bungkus dilakukan di dapur umum yang didirikan Polres Madiun Kota di kompleks gedung Bhara Makota.
Sementara itu, Hari Santoso (27) warga binaan kasus narkoba mengaku senang bisa dilibatkan dalam kegiatan positif. Dirinya berharap usai menjalani asimilasi, bisa kembali diterima di tengah-tengah masyarakat.
“Semoga ke depan saya bisa menjalani kehidupan yang lebih baik, nggak mengulangi perbuatan seperti yang dulu. Sudah kapok,” kata ayah dua anak ini.
Pria bertato ini mendapat program asimilasi setelah menjalani 11 bulan dari vonis hukumannya satu tahun sepuluh bulan.
Sekedar diketahui Polres Madiun kota setiap hari membagikan 200 bungkus nasi sejak 19 April hingga menjelang lebaran. Bantuan ini diharapkan dapat membantu masyarakat kurang mampu di tengah pandemi Covid-19.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jalan Alternatif Rusak Dampak Alih Arus Pembangunan Jembatan Ploso, Ini Respon Bupati Jombang
- Organda Jatim Berharap Kebijakan Larangan Mudik Dikaji Ulang
- Film Eva: Pendakian Terakhir Tayang di Surabaya, Kisah Nyata yang Diangkat ke Layar Lebar