Wartawan senior Zainal Bintang mengamini kentalnya nuansa politis dalam penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia. Terutama di beberapa daerah yang kepada daerahnya terafiliasi langsung dengan partai politik.
- Resmi, Pemerintah Tak Ingin Revisi UU Pemilu Dan UU Pilkada
- Teguh Santosa: Peran BuzzeRp di Tahun Politik Semakin Lemah Karena Masyarakat Sudah Muak
- Seafood Indonesia Dilarang Masuk China, Said Didu: Kalau Kita Baik, Orang Sana Datang Diberi Karpet Merah
"Aroma politiknya sangat kental, sehingga manuver orang politik apakah dia orang partai atau dia di parlemen dipenuhi oleh aroma kepentingan politik," kata Zainal Bintang saat menjadi pembicara program Tanya Jawab Cak Ulung bertajuk "Elegi Pandemi Covid-19" yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (5/8).
Hal tersebut, lanjutnya merupakan konsekuensi dari kontestasi elektoral yang dimana ujung-ujungnya hanyalah berusaha untuk meraup simpati masyarakat saja.
Menurut pemerhati sosial ini, pandemi Covid-19 adalah persoalan yang sangat serius sehingga dibutuhkan adanya keputusan besar secara politik, bukan politik praktis.
Namun ia justru menyayangkan keputusan besar secara politik yang hanya bisa dilakukan melalui parlemen tidak akan terwujud lantaran saat ini ia melihat tidak ada produk politik yang besar yang dihasilkan oleh parlemen saat ini.
"Disana (parlemen) adalah tempat untuk memproduksi senjata yang bernama regulasi, tapi itu tidak ada," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- BPOM Diminta Setop Penggunaan Etilen Glikol pada Obat dan Makanan
- Retaknya Hubungan Megawati-Jokowi Membawa Perubahan Besar Bagi PDIP
- Adhie Massardi: Politik Identitas Tak Masalah, yang Penting Tidak Palsu