Volume Dagang Indonesia dan Iran Meningkat 200 Persen

Republik Indonesia dan Republik Islam Iran berusaha meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara.


Dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Iran Hassan Rouhani di Tehran akhir 2016 lalu, kedua kepala negara sepakat meningkatkan volume dagang hingga 2 miliar dolar AS dalam beberapa tahun mendatang.

Demikian dikatakan Dutabesar Republik Islam Iran Valiollah Mohammadi dalam jamuan makan malam dengan pendiri Universitas Bung Karno (UBK), Rachmawati Soekarnoputri, di kediaman dinas Dubes Iran di Jalan Madiun, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/4).

Jamuan makan malam digelar Dubes Mohammadi untuk membalas jamuan makan malam sebelumnya yang diselenggarakan atas undangan putri Bung Karno itu.

Dalam jamuan makan di kediaman Dubes Iran, Rachma didampingi Wakil Rektor UBK Teguh Santosa.

"Dibandingkan tahun 2016, volume perdagangan Iran dan Indonesia di tahun 2017 meningkat 200 persen. Dari sekitar 300 juta dolar AS menjadi 700 juta dolar AS. Ini tanda yang sangat baik, walau masih di bawah target," ujar Dubes Mohammadi.

"Kami yakin target ini bisa tercapai," sambungnya.

Dubes Mohammadi mengatakan, dalam pertemuan terpisah antara Pemimpin Spiritual Iran Ali Khamenei dengan Presiden Jokowi, Pemimpin Spiritual Iran berpesan agar volume perdagangan kedua negara ditingkatkan hingga 20 miliar dolar AS.

Masih dikatakan Dubes Mohammadi, saat ini kedua negara sedang melakukan kerjasama eksplorasi di dua ladang minyak Iran, yakni Ab Teymoura dan Mansouri, dan kerjasama pembangunan refinery dengan nilai yang sangat besar.

"Kalau proyek ini dapat diselesaikan, maka target peningkatan volume perdagangan ke angka yang lebih signifikan akan tercapai," kata Dubes Mohammadi lagi.

Dia juga mengundang pihak UBK dan Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS) untuk menjalin kerjasama dengan pihak Iran, baik di sektor pendidikan maupun sektor-sektor lain yang dapat menunjang sektor pendidikan juga research and development. [dzk]