Peluang Untuk Kaum Wanita Banten Terbuka

Wakil Ketua DPRD Banten, Nuraeni mengajak kaum perempuan agar berani berkiprah dalam berbagai bidang pembangunan, termasuk dalam dunia politik.


"Kalau perempuan ingin berkiprah dalam politik harus dipersiapkan jauh-jauh hari, persiapkan mental dan tidak perlu takut berkiprah dalam politik," kata Nuraeni saat seminar Peringatan Hari Kartini di Kampus UIN Maulana Hasanudin Banten, belum lama ini.

Ia menjelaskan, Banten dengan jumlah penduduk 10 juta lebih sebagian besar penduduknya adalah perempuan. Maka banyak peluang yang bisa dimanfaatkan perempuan untuk berkiprah dalam berbagai bidang pembangunan.

"Saat ini dari 85 anggota DPRD Banten, jumlah perempuannya hanya ada 16 orang," kata politisi Partai Demokrat ini.

Oleh sebab itu, kata dia, masih banyak peluang bagi kaum perempuan Banten untuk bisa mendedikasikan diri dalam politik. Akan tetapi, lanjutnya, jika ingin masuk dalam politik harus dipersiapkan kualitas sumber daya manusia atau kecerdasan serta harus mau belajar dari jauh-jauh hari.

"Harus muncul semangat dan kesadaran dari diri sendiri. Apalagi saat ini dengan perkembangan teknologi informasi, banyak sarana untuk belajar secara otodidak bagi perempuan," imbuhnya.

Masih kata dia, perempuan harus memiliki kecerdasan dan mental serta semangat yang kuat untuk ikut berkiprah dalam memajukan pembangunan di Banten. Sebab pembangunan yang baik juga harus didukung dengan SDM yang kuat.

"Kita perempuan Banten harus memiliki daya saing yang kuat, harus ditunjang dengan kepribadian yang baik dan akhlaq mulia," ungkapnya.

Ia juga mengatakan, meskipun perempuan berkiprah dalam jabatan-jabatan publik, akan tetapi jangan sampai melupakan kodratnya sebagai ibu dan istri di rumah.

Sementara narasumber lainnya, Kasat Binmas Polres Serang Kota, AKP Erlina Yeni menyoroti masih banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Serang.

Oleh karena itu, ia mendorong kaum perempuan agar memiliki kemampuan dan kecerdasan untuk meningkatkan daya saing perempuan, serta meningkatkan peran dalam pembangunan.

"Kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Serang masih cukup tinggi. Hampir setiap bulan ada laporan dan kejadiannya merata di setiap kecamatan," kata AKP Erlina Yeni.

Ia mengatakan, banyak faktor penyebab terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak, salah satunya didominasi faktor ekonomi.

"Ini menjadi kewajiban semua masyarakat untuk menjaga agar persoalan kekerasan perempuan dan anak jangan sampai terjadi, termasuk kasus pornografi, narkoba dan LGBT. Benteng utamanya adalah keluarga dan dan dalam diri kita," jelasnya.