RMOLBanten. Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Bayah mengalami kerusakan berat, paska diserang komunitas nelayan, Sabtu (12/5).
- Polisi Periksa 30 Saksi Dalam Kasus Suap Bupati Nganjuk
- Pencabutan Surat Kuasa Bharada E, Deolipa Yumara Resmi Gugat Kabareskrim ke PN Jakarta Selatan
- Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Dipanggil KPK Terkait Kasus Syahrul Yasin Limpo
Baca juga : Warga Rusak dan Bakar Polsek Bayah, Apa Sebab?
Meluruskan kabar yang sudah berkembang, Kapolda Banten Brigjen Pol. Sigit Prabowo menyatakan kerusakan yang terjadi di Polsek Bayah karena kesalah pahaman masyarakat.
Sigit menjelaskan, awal terjadinya aksi anarkis, ketika Bubun dan Anwar ditangkap seseorang yang tidak dikenal saat bertransaksi Benur (baby loobster).
"Bubun dan Anwar ini ditangkap seorang tidak dikenal yang masyarakat tahunya itu seorang anggota jadi mereka langsung menyerang Polsek," kata Sigit kepada wartawan, Sabtu (12/5).
Kepada polisi, Bubun mengaku ada dua pelaku yang menangkapnya dan langsung menyeret kedalam mobil Avanza hitam, dan mengajak Bubun dan Anwar berkeliling.
"Jadi pengakuan Bubun pelaku ini memang memiliki senjata namun bukan seperti polisi karena dia hapal polisi di Bayah,"katanya.
Sigit mengaku saat ini pengamanan di Mapolsek Bayah ditingkatkan dengan menurunkan bantuan Polres dan Brimob.
"Masyarakat ini menyerbu polsek karena menduga Anwar dan Bubun dibawa ke Polsek. Namun nyatanya sekitar pukul 12.30 WIB keduanya datang ke Mapolsek untuk melapor dan warga membubarkan diri,"jelasnya.
Untuk diketahui Anwar merupakan bos Benur diwilayah Selatan sedangkan Bubun merupakan tangan kanan dari Anwar. [mor]
- Kejari Tanjung Perak Tangkap Buronan Kasus Kepabeanan Di Sidoarjo
- Ribuan Pil Ekstasi Jaringan Narkoba Internasional Dibongkar
- Divonis 1 Tahun 4 Bulan, Penyuap Rektor Unila Tak Akan Banding