RMOLBanten. Setelah ditemukan kasus dokter menelantarkan pasien di RSUD Cilegon, pemandangan tidak wajar terlihat di rumah sakit tersebut. Ratusan pasien nampak menumpuk dilantai bawah, dekat dengan loket pasien.
- Tok, PPKM Berlaku Mulai Sabtu Besok di Ponorogo
- Resmikan Gedung Prof. Dr. Moeljono Notosoedirdjo RSJ Menur, Gubernur Khofifah: Jadi Center of Excellence Layanan
- Perawatan Kecantikan di RSUD Caruban
Bahkan tak sedikit pasien, yang datang sejak subuh pukul 05. 00 WIB. Mereka datang dari berbagi pelosok diwilayah Kota Cilegon. Mereka rela datang lebih awal,agar mendapatkan nomor urut antrean kecil.
"Saya datang untuk daftar pasien kakak saya sejak pukul 05. 00 WIB, setelah salat subuh," kata keluarga pasien, Ridwan.
Meskipun loket pendaftaran baru dibuka pukul 07.00 WIB, dirinya tak keberatan datang dua jam lebih awal. "Daripada nanti dapat nomor urut besar. Lebih baik berkorban dari pertama. Nggak masalah," ungkapnya.
Senada diungkapkan, Herman. Dirinya datang subuh sudah dilakukannya selama satu tahun. Setelah ayahnya harus bolak balik untuk control kesehatan akibat stroke yang dideritanya selama dua tahun.
"Memang harusnya, ada sisitem pendaftaran yang lebih mudah dan tidak ribet seperti ini. Kadang kita sesama keluarga pasien, antre dan berdesakan, tak jarang saya melihat ada saling kesalahpahaman diantara mereka, karena keduanya sama-sama ingin cepat," jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, Arriadna saat dihubungi menolak memberi penjelasan.
"Telp ke 0818 xxx xxx, SMS dulu sebelum telp. Selanjutnya jangan kontak ke no ini. Tks," katanya singkat. [dzk
- Bentengi Sang Buah Hati dari Gagal Ginjal Akut
- 82,34 Persen Balita di Surabaya Sudah Imunisasi, Ini Cara Dinkes Kejar Target!
- Sidak PPKM Darurat, Bupati Probolinggo Temukan Pelanggar
