Saling dukung antara Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo telah mendamaikan perseteruan dua tokoh utama yang sebelumnya bertarung memperebutkan kursi ketua umum Partai Golkar pada Munas Desember mendatang.
- Korea Utara: Perang yang Dipimpin AS Selama Dua Dekade di Afghanistan adalah Kejahatan HAM
- Partai Buruh Siap Kawal Perbaikan UU Ciptaker
- Peserta Pemilu 2024 Hanya Boleh Punya 20 Akun Medsos Resmi
Pasca pelantikan sebagai Ketua MPR, Bamsoet juga menyatakan mundur sebagai calon Ketum Golkar. Bamsoet menyatakan persaingannya telah berakhir, dan memberikan dukungan penuh kepada Airlangga untuk kembali memimpin Golkar periode 2019-2024.
Menurut politisi Golkar Fadel Muhamad, terpilihnya Bamsoet menjadi Ketua MPR dengan dukungan penuh Golkar, telah meredakan konflik internal yang terjadi di tubuh partai beringin.Konflik tersebut memang menjadi masalah pelik yang menjadi persoalan internal selama ini.
Dengan Bamsoet menjadi Ketua MPR dan mundur sebagai caketum Golkar, Airlangga diprediksi bakal melenggang mulus di Munas Golkar. Ini juga menjadi buah 'deal politik' Airlangga, agar dia dapat mempertahankan jabatannya sebagai ketua umum Golkar.
"Ya betul arahnya kesana, supaya tidak ada konflik internal. Seperti biasa ini kan proses," ujar Fadel seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (10/10).
Mantan Anggota Dewan Pembina Golkar tersebut berharap, redanya konflik internal dan terpilihnya kembali Airlangga menjadi momentum untuk membangun citra partai beringin menjadi semakin baik. Semua kalangan di internal dapat bersatu mendukung kinerja Golkar sampai pada masa pemilu berikutnya.
"Harapannya bagus, insyaAllah semua baik. Golkar menyatu untuk mendukung mereka," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Dito Ariotedjo menegaskan, tidak ada kesepakatan politik antara Airlangga dan Bamsoet, terkait mundurnya Bamsoet dari caketum Golkar dan keputusan Airlangga menunjuk Bamsoet sebagai wakil Golkar di pimpinan MPR.
"Setahu saya bukan tukar jabatan yah, itu kesadaran (Bamsoet) sendiri," katanya.
Pria yang akrab disapa Dito itu mengatakan, semua itu adalah hasil konsolidasi internal partai yang membahas masa depan Partai Golkar.
Dito mengapresiasi dukungan Bamsoet kepada Airlangga yang dinilainya bisa memuluskan jalan Airlangga untuk menjadi Ketum periode keduanya.
"Peluang Airlangga terlihat semakin mulus untuk kembali menjabat ketua umum Golkar, terlebih sejak bersatunya Pak Bamsoet bersama Pak Airlangga. Semoga kekompakan dan kesolidan ini terus terjaga agar Golkar lebih siap menghadapi tantangan ke depan," tandas Dito. [fak]
- Epidemiolog Usul Kepala Daerah Tidak Capai Target Vaksinasi Harus Disanksi
- China Kecam Kudeta Guinea, Minta Militer Bebaskan Presiden Alpha Conde
- Tahun Depan, Risma Berencana Berikan Bantuan Atensi ke 4,3 Juta Anak Yatim Piatu