Anak Yatim Surabaya Terinspirasi Kisah Perjuangan Megawati

Ulang tahun ke-73 Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dirayakan PDIP Surabaya dengan menggelar doa bersama puluhan anak yatim lintas agama dari berbagai panti asuhan di Kota Pahlawan.


Selain anak yatim, kantor DPC PDIP Surabaya juga didatangi belasan penyandang disabilitas yang ikut acara tasyakuran dan doa bersama.

“Hari ini, kita berbahagia dan bersyukur seiring bertambahnya usia Ibu Megawati. Kami mendoakan agar Bu Mega senantiasa diberi kesehatan, kekuatan, keberlimpahan dan menjadi teladan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Ketua PDIP Surabaya Adi Sutarwijono di kantor PDIP Surabaya, Jalan Setail Surabaya, Kamis (23/2).

Adi mengatakan, Megawati adalah milik seluruh rakyat, dari berbagai kalangan, lapisan, strata, dan golongan. Maka tak mengherankan, ratusan anak yatim lintas agama pun dengan ikhlas dan tulus mendoakan Megawati.

Dalam kesempatan itu, Adi juga menceritakan kisah perjuangan dan perjalanan hidup Megawati. Lahir pada 23 Januari 1947 dalam suasana mencekam karena Agresi Militer Belanda, Megawati tumbuh menjadi pribadi yang kukuh pendirian. Megawati yang mendapat panggilan kesayangan “Ega” dari Bung Karno adalah ikon terbesar perlawanan terhadap rezim Orde Baru.

Dia kemudian dikenal sebagai perempuan pertama yang menjadi presiden dalam sejarah Indonesia. Kiprah nyata Megawati untuk Megawati juga mendapat pengakuan dengan datangnya gelar doktor kehormatan dari kampus-kampus kredibel di dalam dan luar negeri.

“Perjuangan dan perjalanan hidup Bu Mega layak inspirasi bagi anak-anak muda, juga seluruh kaum perempuan. Bahwa dengan kerja keras dan tekad baja, Bu Mega bisa membuktikan bahwa kaum perempuan dapat memimpin negara sebesar Indonesia, mampu menguasasi urusan publik untuk kemaslahatan masyarakat,” jelas Adi.

Sementara itu, salah seorang anak yatim, Amrullah, merasa senang bisa ikut mendoakan Megawati. Apalagi, dia bersama ratusan anak yatim lainnya ikut mendengarkan kisah perjuangan dan perjalanan hidup Megawati.

“Alhamdulillah, senang bisa ikut acara ini. Tadi diberi cerita soal perjalanan hidup Bu Mega. Ternyata sangat berliku, tapi Bu Mega tidak mudah menyerah. Ya saya Insya Allah juga akan terus semangat berjuang mewujudkan cita-cita, keterbatasan bukan halangan meraih cita-cita,” ujar pelajar di salah satu SMP di Surabaya tersebut.