Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes mengatakan proses observasi yang ditangani oleh militer, pasti akan ada aturan ketat yang harus ditaati oleh para WNI , termasuk boleh tidaknya menjenguk mahasiswa di lokasi observasi.
- Polres Madiun Gelar Apel Kesiapan Pasukan Pengamanan Malam Satu Suro
- Aswaja Gelar Baca Al-Qur’an di Sepanjang Jalan Tunjungan, Pemkot Surabaya: Belum Ada Laporan Izin
- Maksa Mudik, ASN Situbondo Siap-siap Terima Sanksi
"Jika pihak kampus dan keluarga diijinkan berkunjung ke Natuna, dirinya akan berangkat ke Natuna," tegas Nurhasan kepada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (3/2).
Melihat perkembangan informasi saat ini dulu, lanjutnya, sepertinya belum ada tanda-tanda mahasiswa-mahasiswa kami boleh dikunjungi.
Sementara itu para orang tua mengeluhkan kendala akses komunikasi. Salah satu cara untuk mengetahui kabar putra-putri mereka yakni hanya dengan mengikuti perkembangan berita di media-media baik televisi, radio, maupun sosial media.
Seperti diketahui, Pemerintah RI akhirnya mengevakuasi dan menjemput sejumlah 238 WNI dari Kota Wuhan Tiongkok. Dari jumlah tersebut, beberapa diantaranya adalah mahasiswa Unesa yang sedang menempuh studi di Central China Normal University (CCNU) Wuhan.
Sejak tiba di tanah air melalui bandara Hang Nadim Batam pada Minggu (2/2) sejumlah mahasiswa Unesa langsung dibawa ke Natuna Propinsi Kepulauan Riau untuk menjalani serangkaian proses observasi kesehatan selama 14 hari.
Pihak kampus dan orang tua menyerahkan sepenuhnya seluruh tahapan pengecekan kesehatan sesuai dengan standar yang diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan RI dan WHO.
- Kembangkan Objek Wisata, Pemkab Bondowoso Gandeng Perhutani
- Pemkab Blitar Didorong Bikin Perda Perlindungan Lahan Pertanian
- Wali Kota Kediri Kembali Buka Seluruh Taman dan Wisata Religi