Masyarakat Banyuwangi Tunda Demo Menolak Sewa Pulau Tabuhan, Diganti Sosialisasi Bahaya Virus Corona

Forum Peduli Banyuwangi (FPB) menunda aksi demo menolak penyewaan Pulau Tabuhan menyusul merebaknya wabah virus corona baru atau Covid -19.


“Menindaklanjuti himbauan dunia internasional, pemerintah pusat, provinsi, kabupaten maupun lembaga institusi lainnya, agar menghindari kerumunan massa dan tidak ada kontak langsung. Kami memutuskan untuk menunda aksi,” demikian disampaikan coordinator FPB, Danu Budiyono dalam siaran persnya, Selasa (17/3).

Dikatakan Danu, aksi demo yang biasa digelar di depan Kantor Bupati Banyuwangi dengan tema “Festival Demo” menolak penyewaan Pulau Tabuhan, biasanya dilakukan seminggu dua kali. Namun karena ada wabah corona, akhirnya aksi untuk sementara ditunda.

“Seharusnya besok kami demo ke Pemerintah Daerah Banyuwangi. Dan, ini adalah demo yang ke sepuluh kalinya untuk menuntut Bupati Banyuwangi membatalkan Pulau Tabuhan disewakan. Namun untuk mengntisipasi dan mencegah penyebaran Covid-19 atau corona, kami tunda demonya,” kata Danu pada Kantor Berita RMOLJatim.

Dan sebagai gantinya, FPB akan menggelar sosialisasi terkait kewaspadaan terhadap resiko penularan virus corona.

Hal ini sudah dibahas oleh semua Jajaran Forum Peduli Banyuwangi beserta perwakilan warga Masyarakat Wongsorejo.

“Sebagai gantinya, dalam waktu dekat kami akan sosialisasi peningkatan kewaspadaan terhadap resiko penularan infeksi corona (covid-19) di wilayah Wongsorejo,” tambahnya.  

Untuk sosialisasi tersebut, pihak FPB akan menggandeng tenaga medis. “Kami akan melibatkan dokter dan orang-orang medis,” terangnya.  

Senada, Rio yang juga anggota FPB dan ketua Pemuda Peduli Lingkungan Mutiara Bahari Wongsorejo mengatakan, selain sosialisasi virus corona, pihaknya akan menggelar kajian dan doa bersama.

“Selain sosialisasi, kami juga akan menggelar kajian-kajian serta doa bersama untuk masyrakat Bangsring dan Wongsorejo agar terhindar dari virus corona,” tandasnya.