Cerita Huda Bertahan Melalui Permen Tape Ditengah Wabah Covid-19

Wabah virus corona (Covid-19) menimbulkan dampak luar biasa diberbagai sektor ekonomi. Bisa bertahan saja hal yang luar bisa menghindari kebangkrutan apalagi bagi mereka yang menggantungkan hidupnya dari usaha rumahan. 


Berikut ada sedikit cerita dari Sutrisno Huda yang sudah beberapa tahun terakhir kepengen merubah hidupnya dari usaha industri rumahan sebagai pengerajin permen tape. Tak disangka pagebluk virus corona seolah merontokan angan-anganya. Omzetnya pun anjlok tidak seperti waktu maupun tahun sebelumnya. 

Huda yang beralamatkan Dusun Pocol, Desa Kletekan, Kecamatan Jogorogo, Ngawi baru sekitar 4-5 tahun lalu sebagai pengerajin mengaku lebih baik bertahan daripada ludes modalnya. Untuk tahun ini atau menjelang Lebaran 2020 bak menelan pil pahit.

"Saya maklumi kalau terancam bangkrut akibat situasi seperti ini mungkin hal wajar. Namun bagaimana bisa bertahan itu saya kira  sebagai hal yang luar biasa," ungkap Huda, Minggu, (3/5).

Ia membandingkan jelang lebaran tahun lalu, dalam sebulan mampu memproduksi sekitar 3-5 kwintal permen tape dengan nilai lebih dari Rp 12 juta. Berbeda di waktu sekarang ini omzetnya pun turun drastis namun ia tetap bersyukur yang penting laku.

"Iya masih berjalan saja pokoknya. Masih ada yang pesan meski demikian saya tetap mempertahankan kwalitas dari permen tape yang saya buat," jelasnya.

Bicara mutu dan rasa akan permen tape produknya ungkap Huda boleh dibanding dengan lainya. Lantaran proses pembuatanya pun membutuhkan waktu lama tidak serba instant. Mulai dari proses fermentasi tape berbahan singkong hingga gula putih demikian juga serutan kelapa pilihan. 

"Semua bahan baik tape, gula dan serutan kelapa disangre atau digoreng. Prosesnya sangat membutuhkan waktu harus telaten," terang Huda.

Bebernya, dalam mengelola industri rumahan itu ia melibatkan 6 orang pekerja. Mereka terlibat dalam produksi dan terakhir pengemasan secara manual. Setiap bungkus permen tape dengan brand Cnaj-Cnid berukuran 1 kilogram harga pasaran bisa tembus Rp 60 ribu.