Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Andi Arief mempertanyakan peran mahasiswa yang tampak biasa-biasa saja di tengah banyaknya kebijakan pemerintah yang kontroversial.
- Bawaslu Jember Temukan Ratusan Surat Suara dan Kotak Suara yang Jadi Bubur.
- Biden: Bila Taliban Halangi Evakuasi, Kami akan Memberinya Sanksi
- Dapat Suntikan Semangat Kyai dan Alumni Ponpes Pasangan Niat Optimis Menang di Pilkada Gresik 2020
Secara spesifik pertanyaan Andi Arief menjurus langsung pada salah satu universitas negeri di Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dia merasa kampus yang menjadi tempat Presiden Joko Widodo menempuh strata satu jurusan kehutanan itu terkesan diam. Tidak ada reaksi baik dari mahasiswa maupun dosen kampus tersebut.
“Para mahasiswa dan dosen di UGM kenapa jadi pendiam ya. Negara dan Negerinya sedang banyak masalah, kok malah menikmati,” tuturnya dalam akun Twitter pribadi, Minggu (12/7).
Andi Arief ternyata memiliki alasan khusus mengapa dia menjuruskan kritiknya pada UGM. Ini lantaran dia juga adalah alumni dari kampus tersebut. Dia adalah lulusan jurusan ilmu pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UGM.
“Saya tak sedang kritik mahasiswa dan dosen di kampus-kampus lain, saya menggugat kampus saya dulu yang dikenal kerakyatan,” demikian Andi Arief seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
- Politisi Demokrat Agung Mulyono Pimpin Rapat Tangani Jalur Tengkorak Pacet-Cangar
- Yenny Wahid: PKB Dikelola Sangat Paranoid, Digembok dari Dalam
- Ahmad Muzani: Semua Pencitraan Sandiaga Uno Dilakukan untuk Prabowo dan Gerindra