Teka-teki rekomendasi PPP di Pilkada Kabupaten Mojokerto terjawab sudah. Partai yang memiliki 5 kursi di DPRD itu akhirnya menyerahkan dukungannya kepada pasangan Yoko Priyono-Choirunnisa (YONI).
- Dua Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Divonis Bebas, Ini Respon Pakar Hukum Pidana
- Makan Bareng Jokowi, Surya Paloh Ingatkan 60 Negara Berpotensi jadi Negara Gagal
- Banjir Jakarta dan Mobil Murah Inkonsistensi Jokowi
Surat Keputusan dukungan dari DPP PPP itu diumumkan langsung Ketua DPC PPP Kabupaten Mojokerto H. Khusairin sekaligus diserahkan kepada Choirunnisa dengan disaksikan tim pemenangan serta Pengurus DPC PPP maupun PAC PPP Kabupaten Mojokerto dii Kantor DPC PPP Kabupaten Mojokerto Jl. Raya Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Sabtu ( 25/7).
Diberikannnya rekom ini menjadikan Paslon Yoni sudah mengantongi dukungan dari partai Golkar 6 kursi dan PPP dengan 5 kursi sehingga sampai saat ini total 11 kursi.
"Pengurus PPP yang tidak patuh akan dibebastugaskan dari kepartaian, sedangkan yang DPRD akan dibebas tugaskan dari tugasnya sebagai wakil rakyat,” jelas Khusairin.
Dihadapan tim Paslon YONI dan kader PPP, Khusairin optimistis akan memenangkan gelaran Pilkada nanti.
"Kita harus menang dengan cara bermartabat, dengan cara santun, elegan, dengan cara yang dikehendaki Masyarakat Mojokerto,” pungkasnya.
Sementara, Choirunnisa mengatakan, hingga saat ini parpol yang mendukung Paslon YONI Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak menutup kemungkinan ada parpol tambahan yang merapat.
"Muddah-mudahan ada parpol lain yang ikut berkoalisi,” ucap Choirun Nisa.
Dalam Pilkada 2020 pihaknya tetap berpegangan pada politik etis, berkompetisi sehat, menang bermartabat serta menghindari kampanye hitam.
"Bersama pemerintah dan rakyat menjadikan Mojokerto negeri Baldatun Warobun Ghofur, sukses rakyatnya dan sukses pemimpinnya, karena sukses pemimpinnya belum tentu sukses rakyatnya,” ujarnya.
Strategi yang akan digunakan dalam pertarungan Pilkada mendatang adalah berpolitik etis, “ Komunitas yang ada akan kita optimalkan, Kopwan, sebagian Muslimat dan sebagian Fatayat,” ungkapnya.
- Banyak Skandal Tidak Wajar Terungkap, Sri Mulyani Layak Dicopot
- Jokowi Punya Peran Besar Tentukan Pendamping Ganjar
- Antara Dihujat dan Disanjung, Anies Baswedan: Dipuji Tidak Terbang, Dicaci Tidak Tumbang
