Ratusan kader dan simpatisan PDI Perjuangan kota Madiun melakukan renungan malam dan aksi tabur bunga di beberapa titik ruas jalan kota serta makam untuk memperingati peristiwa kelabu 27 Juli 1996.
- Gubernur Khofifah Blusukan Salurkan Program Perlindungan Sosial ke Kampung Nelayan di TPI Puger Jember
- Eks Lokalisasi Doly Jadi Kampung Bebas Narkoba
- Internasional Rain Festival 2021 Siap Digelar Virtual
"Dengan peringatan peristiwa 27 Juli 1996 ini kita kembali menegaskan bahwa PDI Perjuangan adalah partai yang solid dalam mengawal demokrasi. Seluruh kader dan simpatisan partai wajib mengambil pelajaran dari peristiwa berdarah itu," Ujar ketua DPC PDIP kota Madiun Anton Kusumo, Minggu (26/7).
Anton menambahkan, peristiwa 27 Juli 1996 tersebut merupakan sejarah perlawanan rakyat melawan rezim orde baru. Menurutnya sejarah tersebut harus dikenang karena banyak korban jiwa dan luka - luka dari kalangan kader dan simpatisan PDI Pro Megawati yang mempertahankan kantor DPP PDI di jl. Diponegoro pada saat itu.
Usai renungan malam, para peserta peringatan peristiwa 27 Juli 1996 di kantor DPC PDIP kota Madiun membaca doa tahlil bersama untuk arwah almarhum saksi sejarah dan pengurus partai yang telah meninggal dunia.
Tampak hadir dalam acara tersebut seluruh pengurus DPC PDI Perjuangan, ranting dan senior partai yang menjadi saksi sejarah peristiwa politik pada 27 Juli 1996 saat terjadi perebutan kantor PDI di jl. Diponegoro, Jakarta.
- Kabupaten Tuban Luncurkan Program Jaga Desa
- Cegah Genangan Pusat Kota, Pemkot Surabaya Normalisasi Saluran hingga Membagi Aliran Air Menjadi Dua Sisi
- Wali Kota Eri dan Pimpinan DPRD Sepakat Maksimalkan Anggaran untuk Selesaikan Banjir