Warga Kelurahan Dr Sutomo Surabaya mengeluhkan terkait sering terlambatnya bantuan dari Pemerintah Kota kepada masyarakat yang terkena pandemi Covid-19.
- Turut Sukseskan Pertemuan Negara G20, Grass Warrior Golf Dukung Transisi Energi Bersih
- 30 Karya Fotografi Hasil Jepretan Anak Disabilitas Dipamerkan di Basement Alun-Alun Surabaya
- Rancangan KUA PPAS 2024 Disepakati, Sejumlah Fraksi DPRD Kota Malang Berikan Catatan
"Memang betul semua ditanggung pemerintah, tapi tidak on time. Masyarakat ketakutan. Sering bingung, karena satu sembuh lalu nyusul yang sakit lainnya. Masyarakat sudah all out swadaya melawan pandemi, energinya mulai ngedrop," kata Ketua LPMK Dr Sutomo, Sentot dikutip Kantor Berita RMOLJatim usai bertemu Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana ketika sambang Kampung Tangguh wilayah itu, Senin (27/7).
Menanggapi keluhan itu, Wakil Wali Kota Whisnu memastikan jika hal itu bakal menjadi catatan.
"Update data saat ini menjadi fokus utama dari Pemerintah Kota. Kelurahan dan Puskesmas menjadi ujung tombak untuk memperkuat hal itu," ujarnya.
Untuk lebih memperingan beban dari warga, politisi yang akrab disapa WS ini pun memastikan jika dana stimulan 10 juta Rupiah per RW akan segera dicairkan.
"Karena ini diharapkan bisa membantu warga jika bantuan-bantuan tadi itu terlambat datang," tegasnya.
Ia menambahkan keterlambatan bantuan Rp 10 juta itu lantaran harus melalui mekanisme.
"Tadi kata Pak Sekda sedang menunggu lampu hijau dari BPK. Saya minta agar segera dikejar sehingga bisa memperingan beban warga selama pandemi ini," pungkasnya.
- Risma Minta Warga Ikhlaskan Keluarga yang Meninggal Dimakamkan Sesuai Protokol Covid-19
- Kukuhkan Dewan Pengurus KORPRI Jatim, Gubernur Khofifah: ASN Harus Miliki Fighting Spirit dan Karakter IKI Hadapi Era Ketidakpastian
- Pj Wali Kota Malang Pastikan THR Karyawan Terbayarkan Saat Meninjau di Salah Satu Pabrik Rokok