Sandiaga Uno Masih Berpeluang Diusung Gerindra Maju Pilpres 2024, Ini Syaratnya

Agus Harimurti Yudhoyono dan Sandiaga Uno/Net
Agus Harimurti Yudhoyono dan Sandiaga Uno/Net

Ada empat hal penting dengan terpilihnya kembali Prabowo Subianto secara aklamasi sebagai Ketum Partai Gerindra.


Menurut analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, hal pertama menunjukkan bahwa Partai Gerindra masih bergantung pada ketokohan seseorang.

"Belum ada tokoh lain sekuat Prabowo di tubuh partai Gerindra yang mampu menyatukan dan menggerakkan partai," ujar Ubedilah Badrun dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9/8).

Selanjutnya kata Ubedilah, menunjukkan bahwa secara sirkulasi kepemimpinan Partai Gerindra masih belum menjadi partai modern. Karena, proses sirkulasi masih sulit membuka kemungkinan tokoh lain untuk kompetisi melalui sebuah pemilihan demokratis.

"Ketiga, menunjukan partai Gerindra mengalami stagnasi regenerasi kepemimpinan karena begitu kuatnya posisi Prabowo," lanjutnya.

Kemudian, menunjukkan adanya indikasi kepentingan politik untuk agenda politik Pilpres 2024 mendatang.

"Ini sinyal bahwa terpilihnya kembali Prabowo membuka peluang kembali bagi dirinya untuk melenggang menjadi calon kuat Calon Presiden 2024," jelasnya.

Karena kata Ubedilah, hingga saat ini Prabowo belum membantah atau menyatakan kemungkinan mundur dari arena kontestasi politik 2024 mendatang.

"Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa kader lain seperti Sandiaga Uno memiliki peluang untuk dicalonkan pada Pilpres 2024.

Terkait peling Sandiaga Uno, tentu tergantung Prabowo. “Jika Prabowo mundur maka calon kuat di tubuh Partai Gerindra setelah Prabowo adalah Sandiaga Uno," jelasnya.

"Jadi masih ada peluang Sandi bersaing dengan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), tapi kuncinya ada di Prabowo," pungkasnya.