Semangat nasionalisme harus kembali digelorakan seiring peringatan hari ulang tahun ke75 kemerdekaan RI. Sebab dewasa ini, nasionalisme di tengah masyarakat dirasa kian memudar.
- Bersama Nyai dan Ning di Surabaya, Istri Ganjar Bicara Pemberdayaan Perempuan
- PKB Yakin Jokowi Tidak Akan Main-main Pilih Kepala Otorita IKN
- Pengamat Dukung Presiden Jokowi Tolak Revisi UU Pemilu
“MUI menilai saat ini mulai terjadi gejala memudarnya semangat nasionalisme, patriotisme dan persaudaraan di kalangan warga bangsa,” ujar Wakil Ketua MUI, Zainut Tauhid Sa’adi lewat keterangan persnya, Minggu (16/8).
Pudarnya semangat nasionalisme itu, kata Zainut, ditandai dengan menguatnya sikap individualistik dan perilaku eksklusif kelompok yang mengusung tema primordialisme dan juga sikap permisif masyarakat terhadap paham radikal yang menentang Pancasila dan simbol-sombol negara dengan dalih agama.
“Di sisi lain merasuknya paham liberalisme dan sekularisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan dalih kebebasan demokrasi dan hak asasi manusia (HAM) merupakan ancaman bagi kelangsungan NKRI dan Pancasila,” ungkapnya.
MUI juga menilai saat ini nilai-nilai budaya bangsa telah mengikis. Hal tersebut ditandai dengan semakin lemahnya ikatan sosial masyarakat, longgarnya nilai etika, hukum dan agama.
“Sehingga banyak melahirkan penyimpangan perilaku sosial di masyarakat. Seperti perilaku koruptif, kolutif, penyalahgunaan wewenang, penyebaran hoaks, fitnah, ujaran kebencian, dan perilaku menyimpang lainnya baik yang dilakukan individu, institusi maupun yang terorganisasi," tutupnya.
- Anwar Sadad Dan Khofifah Masuk Di Bursa Ketua IKA PMII Jatim
- Relawan Aliansi Khofifah Mataraman Pasang Ratusan Banner Prabowo-Gibran
- TKD Prabowo-Gibran Bagi-bagi Kaos di Pasar Bawang Dringu