Bayar Influencer Rp 90,4 Miliar, Pengamat: Ini Bahaya, Negara Tutupi Kinerja Buruknya

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin/Net
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin/Net

Indonesia Corruption Watch (ICW) menemukan anggaran belanja pemerintah pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk aktivitas digital mencapai Rp 1,29 triliun. Sementara khusus aktivitas yang melibatkan influencer, ICW melaporkan bahwa pemerintah telah menggelontorkan dana Rp 90,45 miliar.


Pengamat politik jebolan Universitas Indonesia, Ujang Komarudin menilai, besarnya anggaran yang mencapai puluhan miliar untuk para influencer dinilai berbahaya. Sebab anggaran negara yang notabene uang dari rakyat digunakan untuk membayar influencer.

"Ini bahaya, jika anggaran negara digunakan untuk membayar influencer. Ini tandanya pemerintah tak percaya diri dengan kinerjanya," kata Ujang Komarudin dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (22/8).

Apalagi, sambungnya, dengan anggaran puluhan miliar itu influencer hanya bertugas sosialisasi dan memoles kinerja pemerintah.

"Membayar influencer untuk mempublish dan memoles kinerja, sama saja dengan menutup-nutupi kinerja yang sesungguhnya, yang bisa saja kinerjanya buruk," ucapnya.

"Kinerja tak bagus, jika membayar influencer jadinya akan terkesan bagus. Dan ini bahaya, karena rakyat akan termanipulasi," tambah Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.

Dari total Rp 1,29 triliun tersebut, ICW menemukan aktivitas digital berdasarkan kata kunci. Di antaranya media sosial dengan jumlah paket pengadaan sebanyak 68 senilai Rp 1,16 triliun, influencer sebanyak 40 paket pengadaan dengan nilai Rp 90,45 miliar, konsultan komunikasi sebanyak 7 paket pengadaan dengan nilai Rp 2,55 miliar.

Selanjutnya, kampanye online sebanyak 5 paket pengadaan dengan nilai Rp 9,64 miliar, media sebanyak 5 paket pengadaan dengan nilai Rp 4,22 miliar, kampanye digital sebanyak 3 paket pengadaan dengan nilai Rp 19,21 miliar, media online sebanyak 2 paket pengadaan dengan nilai Rp 4,18 miliar, Youtube sebanyak 2 paket pengadaan dengan nilai Rp 344,3 juta dan branding sebanyak 1 paket pengadaan dengan nilai Rp 2,5 miliar.