Kantor KPU Kota Blitar diteror oleh benda mistis berupa bunga setaman dan boneka yang dipenuhi oleh jarum. Kejadian pada Selasa dini hari, baru dilaporkan ke Mapolres Blitar, setelah seluruh komisioner KPU Kota Blitar dapat berkumpul sepulang dari dinas luar.
- FSPPB Serahkan Hewan Qurban ke Ponpes Angkring Langgar Candi Islam Nusantara Madiun
- Polresta Mojokerto Berikan Vaksinasi 57 Tahanan
- Covid-19 Belum Usai, Polres Bondowoso Sosialisasi Prokes Berdandan Ala Pocong
"Kami datang ke Mapolres Blitar untuk konsultasi, karena kami penyelengara merasa terintimidasi secara psikis," ungkap Ketua KPU Kota Blitar, Choirul Umam di Mapolres Blitar Kota pada awak media, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (11/09).
Umam menceritakan, kejadian ini terjadi Selasa dini hari. Ini berdasarkan hasil rekaman CCTV di kantornya yang menunjukkan pelaku saat melakukan aksinya. Pelaku yang menggunakan pakaian putih datang dari utara lalu mengendap-endap dan melemparkan barang berupa bunga dan boneka putih yang dipenuhi dengan jarum.
"Saya tidak tahu maksud dari pelemparan bunga dan boneka ini," ujar Umam.
Atas kejadian ini, Komisioner KPU Kota Blitar mendatangi Mapolres Blitar Kota untuk mendiskusikan hal tersebut. Apalagi saat ini KPU Kota Blitar tengah melakukan tahapan pemilihan walikota dan wakil walikota Blitar.
Mendapati laporan ini, pihak Polres Blitar Kota akan meningkatkan pengawasan dan pengamanan terhadap pelaksanaan pilkada di Kota Blitar. "Ini menjadi bahan evaluasi bagi kami, pada intelkam, reskrim, dan Bagops Polres Blitar Kota untuk meningkatkan pengawasan dan pengamanan pilkada," ujar Kapolres Blitar Kota, AKBP LEONARD M Sinambela melalui sambungan seluler.
Leonard meminta pada KPU Kota Blitar untuk mengatur kembali lokasi CCTV. Menurutnya, CCTV yang ada di KPU hanya untuk pengamanan dalam kantor KPU, sementara untuk bagian luar tidak ada pengamanannya. Polres Blitar Kota meminta tambahan cctv untuk pengawasan dari luar kantor KPU Kota Blitar. 
- Wagub Mengaku Sering Diteror Pinjol Ilegal
- Kawanan Monyet Teror Perumahan, Tiga Anak Jadi Korban
