Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, mengurai bahwa mustahil Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berani keras membongkar borok perusahaan plat merah jika hanya memiliki cantolan pejabat di bawah menteri atau menteri itu sendiri.
- Ganjar: Pak Ahok Karakternya Seperti Itu, Tapi Dia Jujur
- Soal Ganjar Disebut Petugas Partai, Ahok: Susah Diatur
- Ahok: Bansos itu Hanya di Zaman Kerajaan
Menurut mantan Komisaris Utama PT Jasa Marga ini, cantolan yang dimaksud adalah Presiden Joko Widodo.
“Nggak kuat, makanya orang seperti Ahok berani petantang petenteng ribut protes, karena cantolannya presiden langsung,” terang Refly dalam akun YouTube pribadinya, Rabu (16/9).
Dia kemudian mencontohkan ciutnya nyali Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga dalam menanggapi Ahok. Arya, katanya, memilih diam karena terancam kalah jika menanggapi Ahok.
“Arya Sinulingga yang biasanya boros omongan tidak berani juga langsung timpe Ahok. Ya dia tahu kalau adu kekuatan dia akan tersingkir,” tuturnya.
Refly bahkan menganggap Ahok bukan lagi sedang menantang direksi Pertamina, melainkan sudah ingin head to head dengan Menteri BUMN Erick Thohir.
Setidaknya hal itu tercermin dari pernyataan Ahok yang mengusulkan agar Kementerian BUMN.
“Ini sudah mau head to head dengan Erick. Sama Erick pun Ahok masih percaya diri, karena cantolannya sama-sama presiden,” urainya.
Ahok semakin percaya diri karena punya sejarah panjang dengan Presiden Joko Widodo. Setidaknya, keduanya pernah berpasangan maju di Pilgub DKI 2012 lalu.
“Terbukti Ahok keluar dari LP langsung diangkat jadi komut Pertamina,” tutupnya.
- Nathan Tjoe-A-On Akhirnya Diizinkan Klubnya Kembali Perkuat Timnas U-23 Indonesia
- Harga Gas LPG di Jember Melambung, Pertamina Tambah Pasokan 200.480 Tabung
- Warga Antre Beli Sembako Murah hingga Pingsan, Ini Usul Al-Hasanah Foundation kepada Presiden Jokowi