Kasus Positif Melonjak Terus, Satgas Covid-19: 85-87 Kabupaten/Kota Belum Maksimal Terapkan Prokes

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi/Net
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi/Net

Tingkat kepatuhan protokol kesehatan di sejumlah wilayah mengakibatkan lonjakan kasus positif selama dua Minggu terkahir mengalami peningkatan yang cukup signifikan.


Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi menerangkan, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan mempuyai dampak yang besar pada jumlah total kasus positif.

Hingga hari ini, total kasus positif sudah mencapai 917.015 orang dan yang aktif sebesar 15,8 persen atau sebanyak 144.798 orang.

"Jadi secara statistik kami sudah tes itu. Jika kepatuhan memakai masker naik kasusnya turun, jika kepatuhan mencuci tangan naik kasusnya turun, jika tingkat kepatuhan menjaga jarak naik maka kasusnya turun," ujar Sonny dalam dalam jumpa pers virtual yang disiarkan kanal Youtube BNPB Indonesia, Senin (18/1).

Berdasarkan catatan terakir timnya, Sonny menyebutkan ada puluhan kabupaten/kota yang secara keseluruhan masyarakatnya belum maksimal mengenakan masker dan menjaga jarak.

"Masih ada 85 KabupatenKota yang tingkat kepatuhanna kurang dari 60 persen untuk memakai masker di Indonesia. Paling banyak itu di Sumatera dan Papua. AJdi ini menajdi PR kita bersama untuk emningkatkan kepatihan menerpakan protokol eksehatan, utamanya memaka asker di Sumatera dan apua," ungkap Sonny.

"Kedua, untuk jaga jarak ternyata juga kepatuhan yang kurang dari 60 persen itu masih tinggi, sekitar 87 kabupaten/kota. Dan mayorttas juga ada di Sumatera dan Papua," sambungnya.

Untuk itu, Sonny menggiatkan sejumlah strategi untuk bisa meningkatkan kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesahatan. Antara lain adalah menugaskan 63 ribu duta perubahan perilaku untuk mensosilisasikan pentingnya protokol kesehatan diterapkan.

Kemudian juga mengaktifkan kembali posko-posko pengawasan di daerah untuk meningkatkan kesadaran protokol kesehatan di level komunitas.

"Sebenarnya pengetahuan masyarakat terhadap 3M ini sudah sangat tinggi. Tetapi kepatuhannya yang belum terjadi secara maksimal," demikian Sonny menambahkan.