Demokrat di Tangan Moeldoko Mirip Sutiyoso dan Hedropriyono yang Gagal Besarkan Partai

Moeldoko/Net
Moeldoko/Net

Tidak bisa membayangkan Partai Demokrat bisa besar seperti tahun 2009 tanpa figur Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebaliknya, figur Moledoko diragukan dapat menggantikan peran SBY di Demokrat.


Demikian disampaikan pendiri lembaga survei SMRC, Saiful Mujani dalam cuitannya di akun twitter resminya @saiful_mujani yang dikutip Sabtu (6/3).

Menurut Saiful, kapasitas Moeldoko ini tak lebih dari Sutiyoso, Hendropriyono dan Edi Sudrajat yang kesemuanya gagal membesarkan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

"Saya tak bisa membayangkan PD bisa besar dan bahkan terbesar pada 2009 tanpa SBY. Suka ataupun tidak itu adalah fakta. Moeldoko bisa gantikan itu? seperti mantan Jendral-Jenderal lainnya mimpin partai, KSP (Moeldoko) ini tak lebih dari Sutiyoso, Hendro, Edi Sudrajat, yang gagal membesarkan partai," ciut Saiful.

Akibat dari ini, ia menduga nasibnya akan sama seperti yang dialami oleh Partai Hanura yang hilang di parlemen semenjak Wiranto tidak lagi menjadi pemimpin partai. 

"Akibatnya, 2024 Demokrat bisa menjadi seperti Hanura sekarang, yang hilang di parlemen," ujar dia. 

Di sisi lain, ia menyebut lonceng kematian Partai Demokrat kini berada di tangan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ( Menkumham ) Yassona H. Laoly.

Menurut dia, apabila menteri asal partai moncong banteng itu merestui penetapan Moeldoko sebagai ketua umum serta kepengurusannya lewat hasil KLB kemarin, kepengurusan di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berada di jurang kematian.

"Kalau mengakui, dan membatalkan kepengurusan PD AHY, lonceng kematian PD makin kencang," pungkas Saiful dimuat Kantor Berita Politik RMOL.