Belajar Tatap Muka Di Jombang Segera Dibuka, Ini Yang Harus Diperhatikan

Ketua IDI Jombang, Achmad Iskandar Dzulqornain/RMOLJatim
Ketua IDI Jombang, Achmad Iskandar Dzulqornain/RMOLJatim

Langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang yang akan kembali membuka sekolah tatap muka mendapat respon dari berbagai pihak dan memberikan catatan untuk menjadi perhatian.


Ketua  Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jombang, Achmad Iskandar Dzulqornain mengatakan, langkah yang akan diambil Disdikbud Jombang sangat baik. Meski begitu, ada beberapa catatan yang harus diperhatikan sebelum pembelajaran tatap muka kembali dibuka.

"Secara pribadi, sepakat dengan langkah yang diambil Disdikbud Jombang. Namun, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan," kata Achmad, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (17/3).

Dijelaskan Achmad, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan, antara lain SDM harus dipersiapkan dengan baik untuk menyelesaikan vaksinasi terhadap tenaga pendidik. Disdikbud juga harus melakukan kajian secara komprehensif juga menyiapkan sarana dan prasarana (sarpras) sesuai protokol kesehatan.

Sementara Ketua Dewan Pendidikan Jombang, Gufron menyebut, pihaknya sangat setuju dengan kembali dibukanya pembelajaran tatap muka. Menurutnya, perlu upaya strategis dalam menyelaraskan kebijakan tersebut, yaitu dengan mempertimbangkan keselamatan peserta didik.

"Salah satunya dengan meminta persetujuan orang tua dan surat kesehatan untuk menjamin zona aman bagi peserta didik," ujar Gufron.

Diakui Gufron, Meski sudah ada upaya vaksinasi, Disdikbud juga harus mengontrol kesiapan dari masing-masing sekolah seperti kesiapan  melaksanakan sarana dan prasarana protokol kesehatan di sekolah.

"Satu hal yang tidak kalah penting yaitu sekolah harus membentuk tim satgas Covid-19 yang berfungsi sebagai pengontrol ketika didalam sekolah terutama ketika istirahat agar murid tidak bergerombol dan selalu disiplin dengan protokol kesehatan," tandasnya sambil berharap beberapa poin pertimbangan tersebut bisa dilaksanakan dengan baik sehingga tidak menyebabkan penyebaran kluster sekolah kedepannya.