Lagi, Petani di Ngawi Tewas Akibat Jebakan Tikus

Petugas kepolisian melakukan olah TKP setelah petani meninggal tersengat listrik di area sawah.
Petugas kepolisian melakukan olah TKP setelah petani meninggal tersengat listrik di area sawah.

Jebakan tikus beraliran listrik yang dipasang petani di wilayah Ngawi, Jawa Timur terus menimbulkan korban jiwa manusia. Hanya selang dua hari dari kasus yang sama, kini kejadian serupa terjadi lagi di lokasi berbeda. 


Kalau sebelumnya jebakan tikus beraliran listrik menyebabkan seorang petani meninggal di Desa Watualang, Kecamatan Ngawi Kota. Sedangkan pada Sabtu sore kemarin, (17/4), peristiwa petani meninggal tersengat jebakan tikus beraliran listrik terjadi di area persawahan masuk Dusun Ngablak, Desa Pacing, Kecamatan Padas.

"Iya benar kemarin sore ada seorang petani di Pacing meninggal setelah terkena sengatan listrik yang dimanfaatkan sebagai jebakan tikus di sawah," terang Kapolsek Padas AKP Juwahir,  dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu, (18/4).

Secara rinci ia menjelaskan, korban atas nama Parji petani berumur 53 tahun asal Dusun/Desa Pacing, Kecamatan Padas. Tubuh korban ditemukan oleh petani lainya dengan posisi tengkurap sekitar pukul 17.30 WIB. Saat diketahui, salah satu tangan korban posisinya memegang kawat yang beraliran listrik.

Sebelumnya beber Juwahir, korban pamit kepada keluarganya hendak memasang spiting atau dudukan lampu sebagai tanda bahaya adanya kawat aliran listrik di sawah miliknya. Namun korban tidak lekas pulang ke rumah, padahal waktu sudah petang. Saat ditemukan tubuh korban memang sudah kaku.

"Hasil visum luar oleh petugas medis yang kita saksikan bersama memang ada sejumlah luka lecet ditangannya. Demikian juga ada cairan dari kemaluan korban. Mendasar itu semua pihak keluarga sudah menerima penyebab meninggalnya korban sebagai musibah," ulasnya.

Sekali lagi Juwahir menegaskan, kepada petani yang berada di wilayah hukumnya untuk tidak  nekat memasang jebakan tikus beraliran listrik dengan kawat. Hal itu sangat membahayakan nyawa manusia. Dengan kejadian itu para petani diharapkan kesadaran bersama. Lebih baik membasmi tikus dengan cara yang aman seperti melakukan gropyokan serentak.