Jalur Bondowoso-Tamanan Rusak Parah, PUPR: Anggaran Dialihkan Untuk Penanganan Covid-19

Rambu-rambu jalan rusak yang dibuat warga di jalur Bondowoso-Tamanan/RMOLJatim
Rambu-rambu jalan rusak yang dibuat warga di jalur Bondowoso-Tamanan/RMOLJatim

Jalan Raya Bondowoso menuju Tamanan kembali rusak. Kondisinya memprihatinkan. Sebelumnya, jalan tersebut sempat diperbaiki warga secara swadaya.


Sebagian warga yang merasa kecewa terhadap minimnya perbaikan yang dilakukan oleh pemkab Bondowoso, bereaksi dengan memasang rambu peringatan di beberapa titik jalan yang kondisi cukup parah.

"Kami dengan teman-teman sudah lama prihatin dengan jalan yang rusak ini. Sebagai langkah awal kami pasang rambu peringatan," ujar Yudi, salah seorang pegiat grup Facebook terbesar di Bondowoso, Selasa (11/5).

Jalur Bondowoso menuju Tamanan tersebut, kata Yudi, sudah cukup lama rusak dan hampir tidak ada perbaikan dari pemerintah.

"Sudah banyak warga yang jatuh akibat terperosok jalan berlubang yang cukup dalam, apalagi musim hujan lubang tidak kelihatan," paparnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Yudi mengatakan, untuk sementara, dia membuat rambu peringatan tersebut agar warga yang melintas lebih berhati-hati, karena sering kali di jalur tersebut terjadi kecelakaan.

"Bahkan saya sendiri mengalami mas, ditabrak pengendara lain gara-gara mereka menghindari lubang yang besar," tutupnya.

Salah seorang warga, Ageng Saputra (28), menambahkan, beberapa kali menyaksikan pengendara jatuh dijalan sekitar rumahnya tersebut.

"Rumah saya kebetulan di pinggir jalan raya, jadi sering lihat orang jatuh dari motor," ungkapnya.

Pemuda yang juga mengaku relawan pemenangan Bupati dan wakil bupati yang saat ini sedang menjabat tersebut, merasa cukup kecewa aspirasinya memperjuangkan hak rakyat terhadap perbaikan akses jalan masih rumit.

"Semenjak pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, jalan ini termasuk aspirasi utama dari warga, tapi masuk tahun ketiga masih nol," kesalnya.

Bahkan, nenurut Ageng, sepanjang jalur Bondowoso menuju Tamanan juga ada beberapa anggota legislatif yang seharusnya bisa ikut memperkuat aspirasi warga terhadap kelayakan jalan.

"Fungsi pengawasan dari legislatif sangat penting untuk bisa membantu mengawasi dari atas," katanya.

Ageng berharap, semoga ada kepastian perbaikan jalan dari dinas terkait, mengingat jalan sepanjang 30 Km dengan tersebut kerusakan hampir 50% pernah diperbaiki secara swadaya oleh warga.

"November kemaren sudah diperbaiki warga, semoga tahun ini giliran pemerintah yang memperbaiki," pungkasnya.

Ditemui di kantornya, Hasan Afandi, Staff Bidang Perencanaan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), menuturkan dinas PUPR sudah melakukan ujicoba pengaspalan di tiga titik di jalur tersebut.

"Sudah kami ujicoba perbaiki di tiga titik yang kerusakannya paling parah," ujarnya.

Selanjutnya, untuk perbaikan keseluruhan pihaknya belum bisa memastikan dikarenakan refocusing anggaran tahun ini banyak dialihkan untuk penanganan covid-19.

"Langkah selanjutnya akan kami kordinasikan dengan pimpinan, yang jelas tahun ini banyak anggaran dialihkan penanganan Covid-19," tutupnya.