Prabowo Harus Hati-hati Sikapi Batutulis II

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto/Net
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto/Net

Prabowo Subianto harus berhati-hati menyikapi kemungkinan terjadinya Perjanjian Batutulis II.


Ketua Umum Partai Gerindra ini harus mengingat pengalaman sebelumnya, di mana ia dikhianati Megawati Soekarnoputri. Dikatakan pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam, kemungkinan pahit tersebut bisa saja terulang.

PDIP, kata dia, sulit memberikan tiket dukungan kepada Prabowo sebagai calon presiden.

"Karena kita tahu Prabowo adalah Ketum Gerindra, apa mau PDIP mau membesarkan partai lain? Saya kira sangat tidak mungkin," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (26/5).

Prabowo juga diingatkan untuk berhati-hati dengan Puan Maharani maupun orang PDIP lainnya. Salah satu contohnya adalah Ganjar Pranowo. Meski berkedudukan sebagai kader sekali pun, Gubernur Jawa Tengah itu kini terkesan mulai disingkirkan.

Hal itulah yang dikhawatirkan terjadi pada Prabowo yang notabenenya sebagai pihak eksternal PDIP.

"Kalau melihat sejarah, memang tidak mungkin bagi Prabowo begitu saja mendapatkan tiket PDIP, Gusdur saja digusur bahkan disikat, apalagi Prabowo. Saya kira sangat sulit Perjanjian Batutulis terealisasi, kecuali Prabowo mau posisi sebagai cawapres," pungkas Saiful.