Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan asumsi realisasi rancangan APBN 2022 kepada Komisi XI DPR RI, dalam rapat kerja bersama, Rabu (2/6).
- Pemilu Habiskan Rp16,5 Triliun, Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Rp 96,4 Triliun
- Kemenkeu Lakukan Pemblokiran Anggaran Pemerintah Rp 50,14 Triliun
- Sri Mulyani Kenang Rizal Ramli, Teringat Sepatu Warna Hijau Stabilo
Salah satu faktor pendorong untuk dapat merealisasikan kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal RAPBN 2022 adalah vaksinasi.
Menurut Sri Mulyani, vaksinasi di Indonesia saat ini berada di rangking 11 secara global. Namun, di sisi lain program vaksinasi nasional perhari di Indonesia baru 300ribuan perhari.
“Ini memang lebih tinggi dari kondisi bulan puasa, namun belum mencapai 500ribu atau sampai 1juta yang kita targetkan perhari. 1 juta itu untuk kita mencapai herd immunity pada kuartal 1 tahun depan,” ucap Sri dalam rapat kerja bersama Komisi XI, Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (2/6).
Sri Mulyani menambahkan jika herd immunity tidak terlaksana pada kuartal pertama di 2022 mendatang. Maka, ekonomi nasional masih dalam keadaan genting.
“Ini berarti kalau kita bicara tahun 2022 kalau ini tidak terkejar berarti tahun 2022 akan terjadi dampak, berarti Covid-19 akan menjadi elemen yang menentukan juga,” katanya.
Dijelaskan Sri Mulyani, Vaksinasi Covid-19 menjadi faktor penentu untuk memuluskan agenda pemulihan ekonomi secara nasional.
“Kita melihat secara cukup realistik di 2022 yang akan dipengaruhi oleh kondisi vaksinasi dan covid-19 itu sendiri. Yang kemudian mempunyai korelasi negatif terhadap pemulihan ekonomi,” tandasnya.
- Pemilu Habiskan Rp16,5 Triliun, Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Rp 96,4 Triliun
- Kemenkeu Lakukan Pemblokiran Anggaran Pemerintah Rp 50,14 Triliun
- Sri Mulyani Kenang Rizal Ramli, Teringat Sepatu Warna Hijau Stabilo