Pasien Covid 19 Membludak, RS SLG Bangun Ruang IGD Baru

Nakes Menangani Pasien Covid 19 di RS SLG Kediri
Nakes Menangani Pasien Covid 19 di RS SLG Kediri

Lonjakan Pasien terkonfirmasi Covid 19 di Kediri, membuat beberapa rumah sakit sempat menolak pasien yang datang. Seperti di RS Simpang Lima Gumul (SLG) juga sempat menolak pasien covid 19 karena tempatnya penuh serta tenaga kesehatan yang kurang.


Namun, Rs SLG berupaya untuk tetap menangani dan menerima pasien covid 19, dengan cara memindah ruang IGD yang lebih representatif. Tetapi, dengan pemindahan tersebut, ternyata masih saja kurang tempat maupun tempat tidurnya. 

Slamet Hidayat, Skep NS, Koordinator keperatawan IGD Rumah Sakit Simpang Lima Gumul (SLG) mengatakan, saat ini pasien yang masuk ke rumah sakit, rata-rata mengalami gejala sedang hingga berat, bahkan sampai sesak nafas.

Jika dulu diawal covid 19, yang mengalami gejala sedang hingga berat, hanya orang yang mempunyai sakit komorbit atau penyerta saja, dan usia lansia. Sedangkan usia muda hanya mengalami geja sedang kebawah. Tetapi untuk saat ini tidak lagi memandang usia, bahkan usia muda juga mengalami gejala sedang hingga berat. 

"Rata-rata untuk pasien yang datang ke rumah sakit dalam keadaan gejala sedang hingga berat. Bahkan, sampai sesak nafas. Kalau dulu awal ada covid 19, yang mengalami gejala sedang hingga berat hanya orang yang memiliki sakit komorbit atau penyerta. Tetapi, aekarang semua usia, bahkan usia muda ada yang mengalami sesak nafas, " Kata Slamet Kepada Kantor Berita RMOL Jatim, Rabu (7/7). 

Slamet juga menghimbau pada masyarakat agar taat pada protokol kesehatan. Slamet juga mengaku, bahwa para Tenaga kesehatan sudah lelah dengan banyaknya pasien Covid 19. Namun, karena tugas dirinya tetap melayani pasien covid 19. Untuk diketahui, ruang isolasi di RS SLG ada 2. untuk ruang isolasi 1 ada 28 tempat tidur, ruang isolas 2 ada 25 tempat tidur. Per hari ini ada penambahan 34 tempat tidur, sehingga total ada 87 tempat tidur. 

Setiap pasien yang masuk ke IGD dilakukan skrinning untuk memilah mana pasien covid dan yang bukan covid. RS SLG sempat menolak pasien karena tempat tidak ada dan tenaga kesehatan yang kurang. RS SLG merekrut tenaga kesehatan kembali karena menambah ruangan dan tempat tidur untuk pasien covid 19.

Sedangkan jumlah perawat di IGD RS SLG ada 26 orang sekali shift 5 sampai 6 orang. Sehingga, satu orang perawat menangani 7 sampai 8 pasien covid 19. 

Sedangkan ruang isolasi untuk pasien Covid 19 berjumlah 87 ruangan, dan saat ini sudah terisi penuh, bahkan tidak menampung lagi.

Tenda BNPB yang ada di depan IGD, juga ditempati pasien covid 19, karena memang tempat di IGD sudah tidak menampung lagi.