Pengrajin Peti Jenazah Kewalahan Melayani Permintaan Rumah Sakit

Proses pembuatan peti jenazah di Kota Kediri/RMOLJatim
Proses pembuatan peti jenazah di Kota Kediri/RMOLJatim

Pengusaha Peti jenazah di Kecamatan Mojoroto Kota Kediri mengaku kewalahan dalam melayani permintaan dari rumah sakit untuk jenazah yang meninggal dunia karena terinfeksi Covid 19. 


Seperti yang dituturkan Dela Juang Pratama, Warga Jalan Supit Urang utara Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, yang sejak tahun 2000 membuat peti jenazah yang awalnya hanya untuk warga non muslim dan beberapa rumah sakit saja. 

Namun, saat ini Dela lebih banyak melayani rumah sakit untuk kepentingan jenazah yang terinfeksi covid 19. Dela menjelaskan, hari ini saja, dirinya sudah mendapat pesanan dari Rumah Sakit Gambiran Kediri sebanyak 15 peti jenazah. Sedangkan Rumah Sakit HVA Pare 10 peti jenazah.

"Kami memang kewalahan dengan permintaan rumah sakit untuk pengiriman peti jenazah. Kami juga tidak bisa melakukan stok peti jenazah dirumah, karena setiap ada peti jenazah yang jadi, langsung diminta kirim ke rumah sakit," kata Dela kepada Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (9/7). 

Dela menambahkan, untuk bahan baku kayu, ia mendapatkan dari wilayah Pagung Semen kediri, dan masih mencukupi. Dia juga selalu berusaha untuk menyiapkan peti jenazah permintaan dari Rumah Sakit. Hari ini, Rumah Sakit Muhammadiyah juga memesan Peti Jenazah sebanyak 5 peti. Dela juga mengaku, sebelum pandemi, dirinya bisa menyediakan stok dirumah. 

Namun, saat ini dirinya tidak bisa lagi menyediakan stok, meskipun pekerjanya sudah melakukan lembur untuk membuat peti jenazah. Satu peti jenazah bisa dibuat dalam waktu satu jam saja. Namun, karena permintaannya tinggi, Dela tetap tidak bisa menyediakan stok peti jenazah di rumah.