Bupati Hendy: PPKM Lanjut Tanda Presiden Sayang Sama Kita

foto/rmoljatim
foto/rmoljatim

Bupati Jember Hendy Siswanto, menegaskan Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali, bertujuan untuk melindungi dan menyelamatkan nyawa masyarakat dari covid 19. Hal ini menunjukkan bahwa negara hadir, untuk melindungi nyawa seluruh rakyatnya.


Diketahui,  Program PPKM Jawa Bali adalah Program dari pusat, yang diperpanjang hingga 16 Agustus 2021. 

"Kenapa ada program Ini, ini tandanya Bapak Presiden dan Ibu Gubernur Jatim terlalu sayang sama kita. Kenapa sayang pada kita, karena  pemerintah bertujuan melindungi nyawa kita,"jelas Bupati Hendy, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, di Pendopo Wahya Wibawagraha Jember, Kamis (12/8). 

      Dia menjelaskan kalau covid 19 ini menyebabkan kematian, maka semua kegiatan yang menjadi penyebab Penularan, seperti aktivitas yang menimbulkan kerumunan harus dihindari. 

Harus dilakukan pembatasan pada kegiatan masyarakat, supaya masyarakat terhindar dari penyakit yang bisa menular secara massif dan mematikan ini. Termasuk aktivitas perekonomian, yang diatur sedemikian rupa, untuk memutus rantai penularan Covid 19. 

"Kegiatan perekonomian, jualan di Pasar Tanjung penting, golek duit penting, cari makan penting, itu penting bapak ibu, tapi menjaga nyawa lebih penting,"tegas Bupati Hendy. 

Menurutnya, tidak ada artinya harta yang diperoleh, jika meninggal dunia. Tapi kalau nyawa selama dan masih hidup bisa berusaha dan bekerja lagi. karena nyawa adalah segalanya. 

"Lek jenengan mboten wonten nyowoneh, mboten iso nyambut damel, tapi lek wonten nyowoneh sehat, jenengan saget  nyambut damel (kalau nyawa tidak ada, tidak bisa bekerja. Tapi kalau nyawa masih ada, sehat masih bisa bekerja ),"terangnya. 

 Lalu dia menjelaskan mengapa kegiatan PPKM ini dilakukan, karena urusan nyawa adalah urusan tertinggi, dari semua urusan. 

Karena itu pemerintah hadir. Ini akan menjadi perhatian serius dari pemerintah kabupaten Jember. Sebab, covid 19 itu tidak tampak oleh mata langsung dan penularan mudah dan massif dan menimbulkan kematian bagi, bagi yang imunnya lagi turun.

"Covid itu boten ketingal (tidak kelihatan) bapak ibu, kalau kelihatan akan kami borong, biar tidak berdampak pada warganya," tutur Bupati Hendy, sambil tersenyum kepada hadirin.