Kota Kediri Alami Deflasi Tiga Bulan Berturut-turut

Erma Staf Fungsi Statistik Distribusi, BPS Kota Kediri/RMOLJatim
Erma Staf Fungsi Statistik Distribusi, BPS Kota Kediri/RMOLJatim

Harga kebutuhan masyarakat kota Kediri selama tiga bulan terakhir mengalami tren penurunan. Akibatnya, sejak Bulan Juni hingga Agustus kota Kediri mengalami deflasi.


Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, pada Bulan Juni Kota Kediri mengalami deflasi sebesar 0,10  persen, pada bulan Juli dan Agustus mengalami deflasi sebesar 0,08 persen. 

Cabai menjadi salah satu komoditas penyumbang deflasi terbesar dalam tiga bulan terakhir. Di bulan Juni cabai rawit memberikan andil sebesar 0,071 persen, cabai merah 0,060 persen. Pasa Bulan Juli, cabai merah sebesar 0,033 persen, dan pada bulan Agustus cabai rawit 0,158 persen dan cabai merah 0,036 persen. 

Erma Staf Fungsi Statistik Distribusi, BPS Kota Kediri mengatakan, Untuk bulan Agustus komoditas yang punya andil tertinggi menyebabkan deflasi adalah cabe rawit, biaya sekolah menengah pertama, beras, cabe merah, kangkung, bawang merah, perhiasan, daging ayam ras, susu bubuk, dan sawi hijau. 

"Memang mulai Bulan Juni sampai Agustus, Kota Kediri mengalami Deflasi. Hal ini, dikarenakan faktor alam. Penyumbang terbesar deflasi ada di cabai. Untuk barang banyak beredar di masyarakat, tapi permintaan yang tetap. Sehingga, mengakibatkan harga cenderung turun," Kata Erma Kepada Kantor Berita RMOL Jatim, Selasa (7/9) 

Menurut Erma, jika dilihat dari komoditas penyumbang deflasi faktor alam menjadi salah satu penyebab utama. Sedangkan perhiasan memang berasal dari pengaruh dollar. 

Deflasi disebabkan dari faktor alam yang akhirnya suplai yang tersedia di lapangan lebih besar dari jumlah permintaan. Sesuai dengan teori ekonomi ketika permintaan tetap kemudian suplai atau persediaan meningkat, maka harga pasti turun.