Hindari Krisis Legitimasi, PWNU Jatim Usulkan Muktamar NU Tahun 2021

Rapat gabungan syuriah dan tanfidziyah/ ist
Rapat gabungan syuriah dan tanfidziyah/ ist

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim) menggelar rapat gabungan syuriah dan tanfidziyah pada Selasa (14/9) ini. 


Hasilnya, PWNU Jatim memutuskan untuk mengusulkan pelaksanaan Muktamar NU pada tahun 2021. 

Usulan itu hendak diperjuangkan supaya dapat menjadi keputusan pada Kombes dan Munas Alim Ulama PBNU. Rencananya, akan digelar pada Sabtu (25/9) mendatang.

Rapat gabungan tersebut bertujuan untuk mengusulkan Muktamar NU digelar pada tahun 2021 dan diikuti jajaran pengurus harian lengkap. Baik dari syuriah maupun tanfidziyah di Gedung PWNU Jatim. 

Rapat tersebut dipimpin Rois Syuriah PWNU KH Anwar Mansyur, pun denhan rois lainnya, antara lain KH Ali Maschan Moesa, KH Anwar Iskandar, KH Agoes Ali Masyhuri, sampai KH Mutawakil Alallah. Begitu juga dari jajaran tanfidziyah yang dihadiri Ketua Tanfidziyah KH Marzuki Mustamar.

Perihal tersebut dibenarkan Jajaran Rois Syuriah PWNU Jatim, KH Anwar Iskandar. Ia mengamini bila keputusan resmi itu hendak diperjuangkan PWNU Jatim pada Kombes dan Munas Alim Ulama 25 September 2021.

KH Anwar mengatakan, ihwal pelaksanaan Muktamar NU, akan diputuskan dalam Kombes dan Munas Alim Ulama. Maka dari itu, ketika Kombes dan Munas Alim Ulama mendatang, PWNU resmi menyuarakan pelaksanaan Muktamar NU. Setidaknya, selambat-lambatnya pada Desember 2021.

Menurutnya, Muktamar NU harusnya digelar pada 2020 lalu. Karena pandemi Covid-19, diputuskan untuk diundur pada November 2021 mendatang.

Lantas, bagaimana bila Muktamar NU diundur lagi dengan alasan serupa?

KH Anwar menyatakan, apabila diundur lagi, PWNU Jatim khawatir terjadi krisis legitimasi di tubuh PBNU. 

"(Usulan) agar roda organisasi terus bisa berjalan dalam keadaan apapun," kata KH Anwar, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (14/9), 

Pengasuh pesantren Al Amin Kediri itu mengakui, NU telah melampaui beragam zaman. Bagaimanapun keadaannya, kewajiban organisasi kudu dipegang teguh.

"Kalau muktamar tidak digelar tahun ini, saya khawatir akan ada krisis legitimasi di tubuh PBNU," tuturnya.