Sandiaga Uno Dorong Pemkab Bondowoso Fasilitasi Pengembangan Ekonomi Kreatif

Sandiaga Uno saat mengunjungi stand ekraf Bondowoso/RMOLJatim
Sandiaga Uno saat mengunjungi stand ekraf Bondowoso/RMOLJatim

Kementerian  Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI menggelar workshop KaTa (Kabupaten/Kota) kreatif Indonesia di Graha Ijen, Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso, Jum'at (17/9). 


Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan, pihaknya menggelar workshop KaTa kreatif di Bondowoso karena melihat  banyak potensi kerajinan yang bisa dikembangkan di kabupaten berjuluk Bondowoso Republik Kopi (BRK) itu. Seperti industri bordir, peralatan besi, kerajinan sangkar burung, batik tulis Bondowoso, kerajinan kelompen, industri cambuk dan kerajinan kulit.

"Jenis kerajinan unik ini bisa dikembangkan dari Bondowoso," ujarnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

"Melihat melalui ekonomi kreatif dari peserta  yang turut di workshop ini, bisa tercipta lebih dari 1.000an lapangan kerja," sambungnya.

Karena itulah, pihaknya melaksanakan kegiatan workshop peningkatan inovasi dan Kewirausahaan sebagai bentuk fasilitasi pengembangan potensi ekonomi kreatif di 25 Kabupaten/Kota. Salah satunya, Bondowoso. 

Usai workshop ini, pihaknya juga akan menindaklanjuti dengan bantuan permodalan dan pemasaran. 

Karena itulah, di  acara tersebut  turut dihadirkan  dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dan beberapa narasumber lainnya. 

"Tapi ada PR juga tadi. Satu,  permen tape harus packaging-nya lebih bagus dengan program kita. Bedah design, kemasan. Ke dua, diberikan kolaborasi antara Bekaf dan permen tape. Dan dalam dua minggu di pasarkan bersama-sama  dan hasilnya dilaporkan ke saya," ungkapnya. 

Sementara itu, Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat, masuknya Bondowoso dari 25 kabupaten/kota lainnya dalam workshop ini tentu menjadi motivasi untuk lebih mendorong para ekonomi kreatif. 

"Kita akan memberikan beberapa dorongan, akses bukan hanya permodalan, karena kondisi fiskal kita tahu sendiri. Tapi juga akses mengenai bagaimana mulai dari mengedukasi pelaku ekonomi, masalah rasa, dan kemasan," pungkasnya.