DPP INAYES (Indonesia Youth Economic Society) lewat juru bicaranya Jendri Frans Mamahit menilai pernyataan Plt Ketum PSI Giring Ganesha yang menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pembohong tidak mencerminkan etika politik anak muda.
- Luhut Jangan Gampangkan Angka Kematian Dalam Penanganan Covid-19
- Buntut Bentrok TKA China di Morowali, Izin PT GNI Diminta Dicabut
- Pengakuan Yasonna Soal Kisruh Demokrat, Jokowi Kasih Saran Dan Mega Pernah Bertanya
Menurut Mamahit, INAYES menyayangkan penggunaan kata-kata yang tidak bijak dan cenderung tendensius seperti itu.
Mamahit mengatakan, salah satu tugas partai politik adalah melakukan pendidikan politik terhadap warga negara,
"Apa yang dilakukan oleh PSI lewat penyataan Giring sangat tidak bijak, bahkan cenderung tendensius. Pernyataan itu bisa menjadi contoh buruk bagi masyarakat, khususnya generasi muda," kata Mamahit, dilansir dari Kantor Berita RMOLDkijakarta, Sabtu (25/9).
Mamahit yang juga Ketua OKK DPP INAYES itu mengajak agar partai politik manapun dapat menggunakan kata-kata dan sikap yang lebih baik.
"PSI harus banyak belajar dari partai-partai politik yang sudah lebih dulu ada, jangan sampai dilihat justru tidak memiliki etika dengan statment-statment buruk," demikian Mamahit.
Sebelumnya, Giring Ganesha menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai seorang pembohong dalam unggahan video di akun Instagram @psi_id, Selasa (21/9).
Menurut Giring, kebohongan itu tampak dari sikap Anies yang pura-pura peduli di tengah pandemi Covid-19 dan rakyat yang menderita.
- Kuswana: Anak Muda Harus Bijak Dan Kreatif Menggunakan Media Sosial
- PSI Daftar ke KPU, Giring Cs Songsong Pemilu 2024
- Anies 'Menang Tanpo Ngasorake' Giring